M Taufik Pilih Fokus Bantu Anies jadi Presiden Daripada Mikirin Gerindra -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

M Taufik Pilih Fokus Bantu Anies jadi Presiden Daripada Mikirin Gerindra

Rabu, 08 Juni 2022 | Juni 08, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-06-08T14:41:24Z
WANHEARTNEWS.COM - Setelah dipecat Mahkamah Kehormatan Partai (MKP) Partai Gerindra, politisi senior DKI Mohamad Taufik mengaku ingin fokus mengurusi pencapresan Anies Baswedan. Karenanya dia belum punya rencana untuk ikut dalam pemilihan legislatif tahun 2024. Taufik ingin agar Anies bisa lolos sebagai salah satu capres. 

Dia juga meyakini Anies bakal mendapatkan kendaraan politik untuk ikut kontestasi Pilpres 2024.

"Belum tahu (mau caleg atau tidak). Kita fokus ke Anies dulu," ucap Taufik saat konferensi pers, Selasa (7/6/2022). 

Taufik mengaku tak memikirkan apakah ia akan dijadikan tim pemenangan Anies atau tidak. Bagi dia, keinginan utamanya adalah mengantarkan Anies memimpin Indonesia. 

"Nggak mau jadi tim apa-apa, kita cuma ingin Anies jadi presiden. Mau dijadiin tim, mau engga ya gapapa kita mah. Santai aja, santai," sambungnya. 

Bagi Taufik, perjuangan politiknya selama di DPRD DKI telah turut mewarnai dinamika perpolitikan di Jakarta. Dia mengatakan, semua itu mengalir begitu saja mengikuti irama dinamika politik yang ada. Dalam perjalanan, ia mendapat tantangan yang beragam. Tetapi, kata dia, semua itu ia lewati dengan baik meskipun dia juga mengakui belum bisa memenuhi espektasi pihak-pihak di internal Gerindra. 

"Bagi saya, hidup yang tidak diperjuangkan, tak layak untuk dimenangkan," katanya. 

Sebelumnya diberitakan, Majelis Kehormatan Partai Gerindra memecat Mohamad Taufik sebagai kader Partai Gerindra terhitung mulai kemarin, Selasa (7/6/2022). 

Meskipun menerima dengan keputusan MKP, Taufik mensinyalir terdapat kekeliruan dalam pemecatannya. Sebab, dalam aturan partai, MKP tidak diberi wewenang untuk memecat kader. MKP hanya diberi wewenang memberikan rekomendasi kepada DPP Partai Gerindra terkait nasib kader. 

"Jadi majelis itu merekomendasikan kemudian rekomendasi disampaikan kepada DPP, baru DPP yang memutuskan. Karena itu sampai hari ini saya belum menerima surat," jelasnya.[akurat]
×
Berita Terbaru Update
close