WANHEARTNEWS.COM - Sebuah video yang memperlihatkan seorang warga menemukan spanduk Erick Thohir Capres 2024 terpasang di depan SD dan menyebut Menteri BUMN itu gabung Banser hanya untuk pencapresan, viral di media sosial.
Video warga temukan spanduk Erick Thohir Capres 2024 dan sebut Menteri BUMN itu gabung Banser hanya untuk nyapres itu viral usai diunggah pengguna Twitter Tukangrosok_, seperti dilihat pada Minggu 19 Juni 2022.
Dalam narasi cuitannya, netizen itu melaporkan video seorang warga tersebut kepada pihak NU dan Banser Ansor.
“Hadewhh. Nahdlatululama Banser_CyberNU GPANSOR_,” cuit netizen Tukangrosok_.
Dilihat dari video itu, tampak seorang warga menemukan spanduk Erick Thohir bertuliskan Capres 2024 terpasang di depan sebuah SD.
“Baliho capres di depan SDN 2 Kepuh. Ini lagi rame. Di depan lembaga pendidikan negeri langsung dipasang baliho kampanye Indonesia maju berkah dari Pak Erick Thohir,” ujar warga pria yang merekam video itu.
Ia pun menyayangkan sikap Erick Thohir yang menurutnya memilih terjun ke dunia politik dengan ikut mencalonkan diri sebagai Capres 2024.
“Oalah pak Erick kok akhirnya turun ke politik juga yah pak Erick Thohir ini,” tuturnya.
Terkait spanduk tersebut, pria itu kemudian menyebut Erick Thohir gabung di Banser NU ternyata tujuannya untuk capres.
“Beliau ini kemarin itu ikut Diklat Banser NU ternyata tujuannya untuk nyapres. Ada tujuan ternyata ya Allah pak Erick,” ungkapnya.
Warga itu pun mengaku heran mengapa Erick mau terjun ke dunia politik dengan jadi capres, padahal menurutnya menjadi pengusaha itu enak.
“Enak-enak jadi pengusaha sampeyan loh pak Erick. Jadi pengusaha itu enak loh pak Erick, kok mau nyapres politik, apalagi kemarin jadi Banser NU,” kata pria itu.
Lebih lanjut, warga itu kembali menyinggung soal spanduk Erick Thohir capres 2024 tersebut di mana menurutnya Erick gabung di Banser hanya untuk tujuan politik praktis.
“Ternyata begitu ya tujuannya ikut Banser, jadi anggota kehormatan, ternyata punya maksud dan tujuan khusus. Tidak serta merta menjadi kader NU ternyata tujuannya untuk politik praktis,” ujarnya. [terkini]
