WANHEARTNEWS.COM -Jaringan Nasional Milieanies Pusat yang merupakan bagian dari Relawan Anies Baswedan merespons acara deklarasi yang digelar kelompok bernama Majelis Sang Presiden. Kelompok tersebut menggelar acara deklarasi mendukung Anies sebagai Presiden RI periode 2024-2029 pada Rabu (8/6/2022).
Ketua Umum Jaringan Nasional Mileanies Pusat Muhammad Ramli Rahim mengatakan, Relawan Anies Baswedan mencapai 100 kelompok. Sedangkan, Majelis Sang Presiden terbilang sebagai nama baru dan belum terkenal.
"Kami di relawan yang sekarang jumlahnya hampir 100 kelompok relawan belum mengenal mereka yang deklarasi ini," kata Ramli saat dihubungi Suara.com.
Menurut Ramli, deklarasi yang digelar Majelis Sang Presiden cukup aneh. Sebab, acara deklarasi digelar di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan yang notabene sebagai tempat mewah.
"Deklarasi ini sejujurnya agak aneh karena jarang relawan Anies yang bikin acara yang mewah seperti ini, kami mayoritas membuat kegiatan yang sederhana karena memang tak ada yang mendanai kami," ucap Ramli.
Dalam acara deklarasi yang digelar Majelis Sang Presiden, peserta berasal dari latar belakang yang berbeda. Mulai dari eks narapidana terorisme, eks HTI, dan eks FPI.
Merespons hal tersebut, Jaringan Nasional Milieanies Pusat tidak bisa berkomentar lebih jauh. Lantaran siapa saja berhak mendukung Anies Baswedan.
"Yang namanya relawan, tak bisa dilarang, jika sangat merugikan Anies, Anies sama sekali tidak bisa melarang mereka, apa kekuatan Anies untuk melarang mereka memberikan dukungan kepada Anies," beber Ramli.
Meski demikian, Ramli menegaskan jika pihaknya tetap akan memberikan dukungan terhadap Anies dengan cara sendiri. Terhadap kelompok Majelis Sang Presiden, dia juga tidak mempunyai hak untuk melarang.
"Kami tetap bergerak dengan gaya dan cara kami, kami tak punya daya melarang mereka di luar kami, karena yang di dalam kami pun bisa saja ada yg tak sejalan dan memilih keluar dari kelompok kami," katanya.
Dalam acara tersebut, ratusan peserta yang hadir berbaris memadati panggung acara. Setelahnya, seorang deklarator membacakan dukungan terhadap Anies Baswedan pada kesempatan tersebut.
"Deklarasi Sang Presiden untuk Anies Baswedan Presiden RI periode 2024-2029. Kami rakyat Indonesia khususnya umat islam dengan ini menyatakan dan mendeklarasikannya," ucap sang deklarator.
Ada dua poin yang juga dibacakan. Pertama, mendukung Anies sebagai Presiden RI periode 2024-2029 dan poin kedua mengajak seluruh umat islam memperjuangankan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
"Satu, mendukung anies baswedan sebagai presiden republik indonesia periode 2024-2029. Dua,mengajak dan mengimbau rakyat indonesia khususnya umat islam untuk mewujudkan serta memperjuangkan Anies Baswedan sebagai Presiden RI 2024-2029."
Setelah deklarasi tersebut dibacakan, sang deklarator memekikkan kalimat takbir sebanyak tiga kali. Seluruh peserta pun berteriak takbir usai deklarator berbicara.
Rata-rata peserta acara deklarasi menggunakan atribut serba putih. Latar belakangan para peserta ada yang merupakan eks narapidana teroris, eks anggota Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), dan eks anggota Front Pembela Islam (FPI).
Zainal Abidin selaku eks anggota HTI mengatakan, deklarasi kali ini juga sebagai bentuk silaturahmi dengan dasar yang sama. Bentuk dukungan ini adalah respons dari kerja-kerja Anies Baswedan sebagai orang nomor satu di Ibu Kota yang telah menjawab aspirasi umat islam.
"Kenapa kami mendukung Pak Anies Baswedan? Pertama dalam kinerja di DKI sudah menjawab aspirasi umat islam," ucap Zainal.
Kartono sebagai eks narapidana terorisme juga menyampaikan hal serupa. Dalam pandangan dia, dukungan terhadap Anies berangkat dari adanya keinginan untuk merubah negeri ini.
"Akan kami dukung, kami sokong agar nantinya kehidupan berbangsa menjadi lebih baik, lebih sejahtera, lebih damai sebagaimana yang kami harapkan," papar Kartono.
Alif Akbar selaku eks anggota FPI mengatakan, momentum deklarasi hari ini adalah bentuk dukungan agar Anies mau maju di kontestasi Pilpres 2024. Dia berharap agar ke depan seluruh umat islam bisa memberikan dukungan kepada Anies Baswedan.
Sumber: suara