WANHEARTNEWS.COM - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyinggung pihak-pihak yang menyindir partainya sebagai partai sombong. Hal itu disampaikan Megawati dalam acara pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP yang digelar di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa, 21 Juni 2022.
"Ada yang mengatakan, ada sebuah partai sombong sekali. Lah piye kok dibilang sombong kenapa?," ujar Megawati di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa, 21 Juni 2022.
Presiden RI kelima tersebut mengaku bingung disebut partai sombong karena dirinya merasa tidak pernah menjelekkan partai lain. "Saya tidak pernah menjelekkan partai manapun, tidak pernah menjelekkan ketua apapun. Saya berjalan sendiri membentuk partai saya yang saya hormati dan sayangi yang bernama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan," tutur Megawati.
Dia berharap tidak ada pihak-pihak yang berusaha membuat perpecahan. "Jangan, jangan negeri, negeri ini harus dibangun bersatu," tuturnya.
Sebelumnya, sindiran partai sombong diungkapkan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di acara penutupan Rakernas Partai NasDem yang digelar di JCC Senayan, Jakarta pada Jumat, 18 Juni 2022. Surya menyindir, saat ini ada partai yang merasa hebat dan ingin menang sendiri. Surya tidak secara gamblang menyampaikan kepada siapa sindiran tersebut dialamatkan.
Awalnya, Surya menyebut bahwa partainya sengaja mempersiapkan calon presiden sejak kini sebagai modal membangun koalisi menuju Pilpres 2024. Alasannya, Surya menyebut NasDem tahu diri karena partainya tidak memenuhi syarat presidential treshold sehingga membutuhkan mitra koalisi untuk mengusung capres. Di Pilpres 2024, hanya PDIP yang memiliki modal politik presidential treshold 20 persen untuk mengusung calon presiden sendiri tanpa harus berkoalisi.
NasDem beranggapan bahwa figur capres menjadi bahan pertimbangan penting dalam membangun koalisi. Untuk itu, partai dengan semboyan restorasi itu memutuskan menentukan capres terlebih dahulu.
"Kami tahu diri karena masih punya banyak kelemahan, kami masih kurang persyaratan, tapi kami berikhtiar. Kami menjaga komunikasi kepada seluruh komponen masyarakat secara lebih bijak, secara lebih luwes. Jadi buang itu praktik kesombongan, merasa hebat sendiri, merasa paling mantap sendiri, itu bukan NasDem. Ada urusan apa?," ujar Surya di JCC Senayan, Jakarta pada Jumat, 18 Juni 2022.
Menurut Surya, partainya tidak pernah merendahkan dan berniat mengurangi rasa hormat kita kepada siapa pun, baik pribadi maupun kelompok dan institusi. "Tapi kalau ada yang bersalah sangka kepada kami, maka kami harus arif dan bijaksana. NasDem masih banyak stok senyumnya," tuturnya. "NasDem harus terbiasa dengan humor, dengan canda, dan tertawa," ujar dia.
Partai NasDem, lanjut dia, ingin membawa suasana politik yang sukaria, bukan saling hina. "Itu jauh lebih berarti dan dinantikan oleh bangsa ini, politik merendahkan satu sama lain, sombong dengan kesombongan diri itu, ibarat kata orang melayu, sudah salah budak ini," ujar dia.
Surya lantas meminta para kader NasDem tidak meniru gaya berpolitik yang sombong tersebut. "Apa yang mau kita tiru dari semangat berpikir seperti itu, dengan modal kesombongan seakan-akan yang paling benar, paling kuat, paling berkuasa. Tidak ada itu artinya bagi NasDem," tuturnya.
Sumber: tempo