WANHEARTNEWS.COM - Lembaga survei Charta Politika Indonesia merilis hasil survei nasionalnya terkait Pilpres 2024, pasca-Rakernas Projo Mei 2022 lalu. Dalam survei itu, pemilih PDIP lebih banyak memilih Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk menjadi Presiden 2024-2029, ketimbang Ketua DPR Puan Maharani.
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya, menjelaskan secara rinci hasil survei dalam simulasi 10 nama calon untuk Pilpres 2024.
Ia mengatakan, pemilih PDIP memilih Ganjar sebanyak 68,5 persen, kemudian disusul yang memilih Menhan Prabowo Subianto sebanyak 9,7 persen. Sedangkan yang mendukung Puan Maharani sebanyak 6,2 persen.
Dukungan kepada Ganjar dari pemilih PDIP terlepas dari kisruh antara elite partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri tersebut. Selain itu, Yunarto juga menyebutkan, dalam survei itu juga, PDIP menjadi partai yang banyak didukung publik dengan elektabilitas 24,1 persen.
"Yang jelas apa pun konstelasi di elite, kita hanya menunggu apa nanti keputusan Ibu Megawati Soekarnoputri, tapi 68,5 persen dari seluruh pemilih PDIP, yang jumlahnya itu ada 24,1 persen, itu menyatakan memilih Ganjar Pranowo, dalam pertanyaan simulasi 10 nama pilpres," kata Yunarto dalam rilis virtualnya, Senin (13/6/2022).
"Dan 9,7 persen di peringkat kedua memilih Prabowo dan hanya 6,2 persen yang menyatakan memilih Mbak Puan Maharani. Jadi memang jadi PR besar untuk Mba Puan untuk membuat suara dari PDIP linier, karena yang dibutuhkan bukan hanya dukungan dari elite atau DPP," lanjut Yunarto.
Pemilih PDIP juga ada yang memilih nama lain, yakni Menparekraf Sandiaga Uno sebesar 1,7 persen, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebesar 2,8 persen, Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti, sebesar 1 persen.
Dilanjutkan dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebesar 1 persen, Menteri BUMN Erick Thohir sebesar 1,7 persen, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sebesar 0,7 persen dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebesar 4,5 persen. Sedangkan yang tidak menjawab atau tidak tahu sebesar 2,1 persen.
Survei Charta Politika ini dilakukan pada 25 Mei-2 Juni 2022 dengan metode wawancara tatap muka. Penentuan sampel pada survei dilakukan dengan metode multistage random sampling, terhadap 1.200 responden dengan margin of error sebesar 2,83% dan quality control 20 persen dari total sampel.
Sumber: kumparan