WANHEARTNEWS.COM - Kritikus dan pegiat media sosial Faizal Assegaf mengomentari kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia.
Kedatangan Paus Fransiskus itu sendiri disambut oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan sejumlah elite PBNU.
Penyambutan tersebut jusru dianggap Faizal sebagai hal negatif. Bahkan justru melemahkan ormas sebesar PBNU.
“Makanya sudah saya ingatkan, Ormas PBNU makin kehilangan wibawa dan keberkahan,” tulis Faizal dilansir dari twitter pribadinya, Kamis (9/6/2022).
“Bodohnya mereka mau undang Paus yang sudah uzur dan lagi stress berat hadapi krisis Ukraina,” sambungnya.
Faizal menyebut toleransi adalah fitrah sebagai manusia, tidak perlu harus bertemu dengan Paus Fransiskus.
“Kemajemukan dan toleransi adalah fitrah manusia. Tanpa Paus dan PBNU pun, semangat itu terus terbangun secara natural. Bego!” pungkasnya.
Sebelumnya, diketahui, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas hari ini beraudiensi dengan Paus Fransiskus di Vatikan.
Menag Yaqut Cholil menyampaikan undangan Presiden Joko Widodo kepada Paus Fransiskus untuk berkunjung ke Indonesia.
“Saya ingin menyampaikan undangan Presiden Joko Widodo kepada Yang Mulia untuk datang berkunjung ke Indonesia,” ujar Menag saat diterima oleh Paus Fransiskus di Vatikan, Rabu (8/6/2022).
“Indonesia mampu menjaga toleransi dan perdamaian antarpemeluk agama, termasuk ratusan umat agama lokal. Kami ingin mengundang Yang Mulia untuk melihat keberagaman ini di Indonesia,” sambungnya.
Menag juga menginformasikan kerinduan umat Katolik kepada Paus Fransiskus saat datang ke Indonesia.
Menag menyampaikan salam dari para Uskup Agung dan Uskup Indonesia. Mereka berdoa untuk kesehatan Paus Fransiskus dan berharap dapat datang ke Indonesia.
“Kami berdoa dan berharap kesehatan dan kemakmuran yang baik untuk Yang Mulia. Kami percaya dan menghargai persaudaraan sebagaimana Yang Mulia percaya untuk menciptakan dan memelihara perdamaian di Indonesia,” tandasnya.
Sumber: Fajar.co.id