WANHEARTNEWS.COM - Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid meminta aparat kepolisian mengusut unggahan meme stupa Borobudur mirip Presiden Joko Widodo yang viral di media sosial.
Zainut menyebut, semua pihak yang terlibat dalam unggahan meme stupa Borobudur mirip Jokowi harus diproses hukum.
"Terhadap postingan meme stupa Borobudur mirip Pak Jokowi, saya menyerahkan kepada pihak Kepolisian untuk mendalami masalah tersebut dan mengusut semua pihak yang terlibat untuk selanjutnya diproses hukum sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku," kata Zainut dalam keterangannya kepada Suara.com, Jumat (17/6/2022).
Wakil Dewan Pertimbangan MUI Pusat itu pun meminta kepada semua masyarakat untuk tak menjadikan simbol agama sebagai bahan guyonan karena berpotensi melukai perasaan umat beragama yang bersangkutan.
"Saya meminta kepada siapa pun untuk tidak menjadikan simbol agama sebagai bahan olokan atau guyonan, karena hal tersebut dapat melukai perasaan umat beragama yang bersangkutan," ucapnya.
Zainut menuturkan, tindakan tersebut tak etis dan dapat dikatagorikan sebagai tindakan yang mengandung SARA (suku, agama, ras, antar golongan).
"Apa pun alasannya tindakan tersebut tidak etis dan tidak dibenarkan oleh agama dan peraturan perundang-undangan. Perbuatan tersebut dapat dikatagorikan sebagai perbuatan SARA," tutur Zainut.
Zainut melanjutkan, kebebasan menyampaikan pendapat, baik itu bentuknya kritik maupun saran, hendaknya dilakukan dengan cara yang santun, bijak dan menghormati etika, tidak dengan cara yang satkastik dan melanggar norma susila, hukum dan agama.
Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih bijak dan hati-hati dalam menggunakan media sosial dengan tidak cepat memposting atau menyebarkan berita, baik berita yang berupa foto, video, meme atau konten narasi yang mengandung ujaran kebencian, fitnah dan SARA.
"Saya mengajak kepada para tokoh dan elit masyarakat untuk membangun budaya politik santun yang dilandasi nilai-nilai luhur, akhlak mulia dan berkeadaban. Berperilaku proporsional dan tidak berlebihan dalam menyampaikan pendapat maupun kritik, sehingga tidak menimbulkan polemik dan kegaduhan," tutup Zainut.
Sebelumnya, Roy Suryo dengan sengaja mengunggah foto editan Stupa Candi Borobudur yang mirip dengan Jokowi di akun Twitternya pada Jumat (10/6/2022).
Foto itu ia kaitkan dengan wacana kenaikan harga tiket naik ke Candi Borobudur yang disebut akan menjadi Rp 750 ribu.
"Mumpung akhir pekan, ringan-ringan saja twit-nya. Sejalan dengan protes rencana kenaikan harga tiket naik ke Candi Borobudur (dari 50 ribu) ke 750 ribu yang (sudah sewarasnya) ditunda itu," cuit Roy Suryo.
"Banyak kreativitas netizen mengubah salah satu stupa terbuka yang ikonik di Borobudur itu, lucu, hehehe. Ambyar," lanjutnya.
Postingan meme stupa mirip presiden Jokowi tersebut memancing reaksi warganet. Mereka beramai-ramai mengecam mantan politisi Partai Demokrat tersebut.
Setelah panen hujatan, Roy Suryo akhirnya menghapus postingan tersebut. Namun sayangnya, foto tersebut sudah terlanjut beredar luas di media sosial.
Roy Suryo juga memberikan penjelasan mengapa pada akhirnya ia menghapus postingan meme stupa mirip Jokowi tersebut.
"Agar tidak ada yang memprovokasi lagi dan dianggap 'mengedit' karena ketidakfahamannya, maka postingan tersebut saya drop, case close," tambahnya.
Sumber: suara