Bahkan tak sedikit yang mengaitkan acara sakral yang digelar di Putri Duyung Cottage, Ancol, Jakarta itu dengan kontestasi politik Tanah Air.
Sebab, pernikahan Mutiara Annisa Baswedan dengan Ali Saleh Alhuraiby turut dihadiri elite parpol hingga tokoh yang berpotensi maju di Pilpres 2024.
Sejumlah tokoh yang hadir, di antaranya Ketum Nasdem Surya Paloh, Ketum PAN, Zulkifli Hasan, Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Menteri BUMN Erick Thohir, hingga Jusuf Kalla dan Presiden Joko Widodo.
Namun di tengah para tokoh tersebut, tidak terlihat elite PDIP, seperti Ketum Megawati Soekarnoputri hingga Puan Maharani dan Ganjar Pranowo hadir hajatan Anies Baswedan.
“Ketidakhadiran Puan dan Ganjar tampaknya satu paket dengan Megawati. Mereka tunjukkan sikap tidak mendukung Anies,” kata pengamat politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (30/7).
Dekan IISIP 1998 ini juga menegaskan, peristiwa tersebut sekaligus menepis rumor perjodohan Anies dan Puan Maharani untuk 2024.
Lebih jauh daripada itu, Jamiluddin berpandangan, ketidakhadiran elite dan kader potensial capres dari PDIP menujukan bahwa Banteng tidak ingin dianggap mendukung Anies.
“Kalau anti-Anies tidak ya. Hanya saja PDIP ingin menunjukkan sikapnya yang tidak mendukung Anies. Mereka khawatir kehadirannya dipersepsi sebagai bentuk dukungan kepada Anies, khususnya dalam Pilpres 2024,” pungkasnya.
Sumber: RMOL.ID