AJUDAN
"Saya kalau jadi Pejabat, Ajudan atau Sopir istriku harus Perempuan bang," kata seorang Kawan.
Walaupun "cerita-kalau", saya memahami kekhawatiran Kawan itu. Namanya manusia biasa. Terkadang sering bersama bisa akan menimbulkan percikan Api Asmara.
Makanya di ajaran Agama, yang bukan mahrom dilarang berdua-dua. Karena Setan akan datang sebagai pihak ketiga.
Semuanya pasti di mulai dari saling bercanda. Kemudian saling curhat. Kemudian saling memperhatikan. Lama-lama merasa nyaman. Setelah itu satu peraduan...
"Udah, Te-te-em aja. Manusia berhak bahagia" bisik Setan mendorong dan memberikan Pembenaran.
"Bro, kemungkinan kamu dan saya untuk jadi Pejabat itu berat. Ini bukan masalah tampang atau isi otak. Karena di mulai sejak 2014, saya meyakini, orang berotak pas-pasan, bahkan orang gila sekalipun bisa jadi Pejabat di Negeri ini. Asal punya kenalan Dalang. Tetapi, seperti kata Tukul, kembali ke Laptop, kalau Ajudan atau Sopir istrimu adalah Perempuan, maka yang harus khawatir adalah istrimu"
"Kok bisa?"
"Ya contohnya eks Napi yang sekarang jadi Komut itu. Dia cerai sama bininya kemudian menikahi ajudan mantan bininya kan?"
"Ya serba salah."
"Lah iya. Makanya lebih asyik jadi rakyat jelata. Ngga perlu sopir-sopiran. Ngga perlu ajudan-ajudanan. Kemana-mana bisa naik motor butut bersama istri. Kian hari kian mesra. Sampai berdua kelak menutup mata."
Mari kita santai lagi hari ini sebelum besok santai kembali.... 😁
(Azwar Siregar)