WANHEARTNEWS.COM - Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso menilai langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo beraksi soal kasus baku tembak sesama polisi sudah tepat.
Kapolri Listyo pun membuat tim khusus (timsus) yang dibentuk guna mengusut tuntas kasus tersebut.
Namun, Sugeng mengatakan timsus tersebut tidak cukup bila untuk menyelidiki kasus baku tembak sesama polisi.
Sebab, kasus itu terjadi di internal Polri sehingga membutuhkan pihak luar agar penyelidikannya berimbang.
"Saya pikir respons Kapolri membentuk timsus ini sudah tepat. Itu yang diperlukan masyarakat agar kasus itu terungkap. Namun, saya rasa harus ada Kompolnas dan Komnas HAM," ujar Sugeng kepada tvOne, Selasa (12/7/2022).
Sugeng mengatakan tim gabungan pencari fakta (TGPF) masih diperlukan untuk mengusut kasus tersebut.
Oleh karena itu, dia mengatakan Polri bisa bekerja sama dengan Kompolnas dan Komnas HAM.
"Jadi, saya rasa masyarakat ingin kejelasan yang transparan dan objektif. Kompolnas dan Komnas HAM itu perlu diajak untuk membentuk TGPF," jelasnya.
Menurutnya, kasus tersebut sangat menyayat hati keluarga Brigadir J yang mendapati anaknya pulang dalam keadaan tak bernyawa.
Dengan demikian, dia berharap Kapolri Listyo agar segera membentuk TGPF yang dibutuhkan masyarakat.
"Peristiwa ini sangat menyedihkan, apalagi kepada keluarga korban. Jadi, kejelasan perlu diungkap semua pihak," imbuhnya.
Sebelumnya, Kapolri Listyo Sigit mengatakan sudah menjalin komunikasi antara Kompolnas dan Komnas HAM.
Sebab, dia telah membentuk timsus yang mana dipimpin Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono.
"Kami sudah meminta pihak luar dalam hal ini Kompolnas dan Komnas HAM untuk turut bergabung dalam timsus tersebut," ujar Kapolri Listyo di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (12/7/2022).
Sumber: tvOne