WANHEARTNEWS.COM - Krisis pangan dan energi yang saat ini telah menimbulkan tingginya inflasi di berbagai negara di dunia. Meski demikian, kondisi tersebut diyakini belum akan melanda Indonesia.
Menurut ekonom senior Indef, Prof Didik J. Rachbini, saat ini persoalan tersebut "diobati" pemerintah Indonesia dengan gelontoran berbagai subsidi.
"Pemerintah Indonesia kini menjyiram subsidi besar-besaran dan mencegat semua kemungkinan inflasi dengan mengorbankan apa saja, sumber daya, menguras APBN, dan berutang besar," kata Didik Rachbini dalam keterangan tertulisnya, Senin (18/7).
Kendati kerisis belum benar-benar terjadi di Indonesia, ia justru khawatir dengan cara kerja pemerintah.
Menurutnya, kebijakan menggelontorkan sibsidi secara jor-joran justru akan membahayakan Indonesia di waktu mendatang.
"Cara kebijakan yang sembrono seperti ini berbahaya dan akan menjadi bom waktu di masa mendatang," tegasnya.
Sebab menurut Rektor Universitas Paramadina ini, kebijakan Pemerintahan Jokowi-Maruf sekana melimpahkan beban masalah kepada presiden Indonesia penerusnya.
"Bebannya akan ditimpakan pada presiden yang akan datang. Presiden mendatang akan mendapat beban yang sangat berat dari warisan sekarang," tandasnya.
Sumber: RMOL