WANHEARTNEWS.COM - DPP Serikat Sarjana Muslim Indonesia (SESMI) mengapresiasi terbentuknya Gerakan Nasional Anti Islamofobia (GNAI).
Diketahui gerakan ini dipelopori oleh Ferry Juliantono dan diikuti sejumlah deklarator yang terdiri dari sejumlah ulama dan aktivis.
Deklarasi GNAI sendiri dilaksanakan di Aula Buya Hamka, Majid Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (15/7) lalu.
Menanggapi terbentuknya gerakan itu, Sekjend SESMI Andi Hendra Paletteri memberikan apresiasi.
Hendra menyebut gerakan ini sangat penting, sebab saat ini banyak oknum yang sengaja memecahbelah bangsa dengan mengangkat isu-isu Islamofobia.
“Tentu dengan adanya gerakan ini mampu untuk menangkal maraknya isu-isu Islamofobia yang ada di Indonesia,” ucapnya kepada media, Sabtu (16/7/2022).
Lebih lanjut, ia menerangkan jika SESMI yang merupakan organisasi serumpun dari Syarikat Indonesia akan terus mendukung gerakan ini.
“Gerakan ini sangat positif, sudah pasti akan kita dukung. SESMI akan terus ikut mengawal isu-isu Islamofobia baik di Indonesia maupun di dunia Internasional,” tambahnya.
Diketahui, Gerakan Nasional Anti Islamofobia (GNAI) resmi didekalarasikan. Salah satu penggagas gerakan ini adalah Ferry Juliantono.
Ferry mengatakan, deklarasi GNAI didasari oleh resolusi PBB yang telah mencanangkan setiap tanggal 15 Maret sebagai Hari Melawan Islamofobia.
Terlebih, islamofobia di dalam negeri semakin hari semakin mengkhawatirkan dan bisa memecah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
“Resolusi PBB ini sebagai pijakan untuk melawan islamofobia di dalam negeri yang semakin hari semakin memecah persatuan dan kesatuan bangsa,” tandasnya.
Turut hadir saat deklarasi GNAI, antara lain politisi Partai Ummat, Buni Yani; Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid; politisi Partai Ummat, Mustafa Nahrawardaya; Ketua Umum Partai Masyumi Rebord, Ahmad Yani; Ketua PA 212, Slamet Maarif dan beberapa lainnya.
Sumber: fajar
