Dua Skenario Penyelenggaraan Haji
Oleh: Irvan Noviandana
(1) Jika dana haji ditarik dan tidak ada antrian.
Konsekwensinya tidak ada subsidi, ONH reguler yang semula berkisar Rp 40 juta menjadi Rp 60 sd Rp 80 juta, akan terus naik setiap tahunnya.
Tidak ada kepastian kapan berangkat, bisa cepat bisa lama, ada jutaan calhaj yang mendaftar untuk berebut kuota visa 200.000 orang setiap tahunnya.
Atau...
(2) Dana haji dikelola BPKH dengan sistem antrian haji seperti saat ini
Maka biayanya disubsidi, ONH hanya Rp 40 juta sisanya disubsidi dari manfaat pengelolaan dana haji.
Tapi dipastikan antriannya panjang, lamanya rata-rata 25 tahun (ada yang 90 tahun), yang daftar tahun ini sudah pasti nunggu puluhan tahun, tergantung wilayah masing-masing.
Saat ini yang menikmati manfaat dari Dana Haji sebenarnya para jamaah haji itu sendiri. Siapapun Pemerintahnya pengelolaan dana haji ya idealnya yang sudah dilaksanakan saat ini, kecuali ada skenario baru yang lebih baik.
Kalau ada skenario pengelolaan haji yang lebih baik dari yang ada saat ini, boleh lah kita usulkan ke Pemerintah, tapi kalau mengembalikan ke sistem zaman dulu, itu bukan solusi malah menambah masalah baru karena peminat haji yang sangat tinggi dengan kuota hanya 200.000an dan menambah besar biaya haji yang harus dikeluarkan para calhaj.
------
TANGGAPAN
Berikut beberapa tanggapan tulisan Irvan Noviandana di fb 👇