WANHEARTNEWS.COM - JAKARTA - Geisz Chalifah mengungkap alasan Gubernur DKI Anies Baswedan ogah melaporkan pihak-pihak yang selama ini memfitnahnya.
Anies rupanya tak memperhitungkan fitnah dari lawan-lawan politiknya. Karena itu, Anies tak meladeni serangan-serangan yang diarahkan padanya.
"Tidak pernah dianggap (oleh Anies). Nggak dihitung (oleh Anies). Mereka cuma dengungan," katanya kepada AKURAT.CO, Senin (11/7/2022).
Loyalis Anies ini mengatakan, semua serangan bahkan fitnah yang dilancarkan pada Anies Baswedan justru terbantahkan secara fakta. Karya-karya Anies di Jakarta seolah berbicara dan membantah serangan-serangan politik padanya.
"Fitnah mereka terbantahkan bukan lewat kata-kata, tapi lewat hasil karya," ungkapnya.
Dia membantah, serangan yang terkadang menyasar pribadi Anies Baswedan itu berpengaruh terhadap persepsi publik. Justru, kata dia, Anies mendulang dukungan yang meluas karena prestasinya selama memimpin Jakarta.
"Malah persepsi tentang Anies menjadi sangat baik dimata publik," katanya.
Di sisi lain, pihak Anies Baswedan juga merasa tak perlu melaporkan kepada penegak hukum ihwal fitnah yang dilancarkan pada Anies. Sebab, beberapa fakta menunjukan laporan pada pihak-pihak yang menyerang Anies Baswedan tak ditangani sebagaimana mestinya.
"Buat apa (laporkan). Sudah ada konvensi (seolah jadi) hukum tak tertulis (bahwa) semua pelaku fitnah terhadap Anies akan selalu aman," ungkapnya.
Seperti diketahui, serangan terhadap Anies Baswedan dengan beragam manuver politik terus dilancarkan lawan-lawan Anies.
Teranyar, akun Permadi Arya atau dikenal sebagai Abu Janda mengunggah potongan video yang menampilkan Anies Baswedan sedang berpidato terkait keberadaan lembaga filantropi, Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang saat ini sedang dirundung kemelut akibat dugaan penyelewengan keuangan.
Video itu ternyata hoax, tetapi tak dilaporkan Anies Baswedan ke penegak hukum.
(Akurat)