WANHEARTNEWS.COM - Belakangan istilah SCBD alias Sudirman, Citayam, Bojong Gede, Depok sedang ramai diperbincangkan warganet di media sosial.
Hal tersebut merujuk pada anak-anak remaja alias ABG asal Citayam dan sekitarnya, yang kerap berkumpul di Stasiun Dukuh Atas BNI Jakarta.
Mereka biasanya berkumpul di sekitar trotoar, terowongan, atau kedai kopi yang ada di sekitar Stasiun Dukuh Atas BNI.
Lokasinya yang strategis, membuat anak-anak remaja dari kawasan-kawasan ini kerap nongkrong bahkan menciptakan tren "Citayam Fashion Week" atau "Citayam Fashion Show".
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi fenomena ini dengan santai. Dia mengatakan kawasan Sudirman bukan milik sejumlah golongan.
"(Kawasan Sudirman) ini adalah milik Indonesia. Siapa saja dengan kebiasaannya, dengan caranya (diperbolehkan berkumpul), yang penting satu jaga kebersihan, jangan tinggalin sampah, jangan tinggalin sisa," kata Anies usai menyembelih hewan kurban di kediamannya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Minggu (10/7).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga mengingatkan kepada para ABG ini untuk senantiasa menjaga ketertiban dan menghormati sesama.
Jika ditarik ke belakang, kawasan Sudirman sempat muncul kontroversi karena adanya pelebaran trotoar. Eks Rektor Universitas Paramadina itu pun menegaskan lokasi ini sebagai complete street.
Sebagai pusat bisnis, Anies berhasil menyulap kawasan Sudirman seperti layaknya di luar negeri. Di mana sekarang pemandangan orang berjalan kaki dari satu gedung ke gedung lainnya atau dari satu transportasi ke moda lainnya menjadi hal yang lumrah.
"Alhamdulillah sekarang kawasan itu menjadi kawasan di mana orang-orang datang menikmati suasananya menikmati gedung tingginya jadi ini sebuah hasil yang dulu kita sempat bayangkan," pungkasnya.
Sumber: RMOL