WANHEARTNEWS.COM - Kelompok relawan Jokowi Mania (Joman) berharap bebasnya penceramah kondang Habib Rizieq Shihab (HRS) menjadi isyarat kuat untuk mengupayakan rekonsiliasi dan persatuan bangsa. Apalagi, Habib Rizieq telah menjalankan hukuman sebagai warga negara yang taat terhadap peraturan hukum.
Ketua Joman, Immanuel Ebenezer meminta agar kelompok yang berbeda pandangan dengan Habib Rizieq menghormati pembebasan Habib Rizieq dan tidak bersikap paranoid.
Di sisi lain, kelompok pro Habib Rizieq juga harusnya juga bisa mendorong persatuan bangsa dengan tidak memunculkan kegaduhan politik baru.
“Kita harus dialog ke depan. Jangan ada lagi sikap saling membenci. Banyak provokator yang menghendaki kelompok ini untuk terus berkonflik. Yang rugi Indonesia," kata Noel, sapaan akrab Ketua Joman itu kepada Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu di Jakarta, Kamis (21/7).
Aktivis 98 ini menilai masih banyak tantangan dan persoalan bangsa yang harus dituntaskan. Menurutnya, Indonesia dewasa ini masih dikuasai oligarki dan kleptokrasi. Kedua kelompok itu, kata Noel, adalah musuh nyata bagi demokrasi.
“Prioritaskan energi kita menghadapi para bedebah ini. Tentu pola menghadapi elit-elit pengusaha dan politik hitam ini harus dilaksanakan menurut konstitusi. Tidak secara barbar, berdasar prinsip-prinsip demokrasi. Musuh kita sama oligarki dan kleptokrasi," tegasnya.
Lebih lanjut, Noel menilai pihaknya juga tidak percaya adanya keyakinan bahwa politik identitas akan memanas pasca bebasnya Habib Rizieq. Noel berargumentasi, kedua pihak sudah lelah dengan energi yang terbuang dari hasil saling membenci.
"Yuk kita bareng bareng untuk mengedepankan dialog. Ada kabar hoax, kita langsung klarifikasi. Biar tidak panas," tandasnya.
Sumber: RMOL