WANHEARTNEWS.COM - Mantan Menteri Perhubungan Indonesia Ignasius Jonan rupanya pernah menolak mengeluarkan izin Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
Menanggapi hal itu, Ekonom senior Rizal Ramli membenarkan penolakan itu karena memperbaiki rel kereta api yang ada dinilai sudah cukup.
“Ya betul kita waktu itu menolak. Cukup perbaiki rel, jembatan KA Jkt-Bandung bisa dicapai kecepatan 150 km dengan biaya 1/3 dari KA Cepat, yg harus berhenti di 3 stasion sehingga kecepatannya juga hanya sekitar 150km,” ujarnya dalam akun twitternya, Jumat, (15/7/2022).
Akan tetapi kata dia demi kepentingan Republik Rakyat Cina (RRC), penolakan-penolakan tersebut telah diabaikan.
“Tapi demi kepentingan RRC, keberatan Mentri2 diabaikan,” pungkasnya.
Diketahui, operasi KCJB telah ditargetkan pada tahun 2019 silam namun diundur ke tahun 2022. Rupanya, tahun ini juga terancam gagal beroperasi.
Hal ini disebabkan oleh semakin menipisnya anggaran yang tersedia setelah beberapa kali terjadi pembengkakan biaya konstruksi.
Sumber: fajar