WANHEARTNEWS.COM - Sejumlah warga China telah merespons pembunuhan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dengan merayakannya. Bahkan pembunuh, Tetsuya Yamagami, mendapatkan pujian.
Baru-baru ini, pakaian pembunuh Abe justru menjadi tren dan warga China sengaja berpakaian seperti itu.
Sebuah video pendek menunjukkan seorang pemuda China mengenakan pakaian seperti pembunuh Abe dan berpose dengan cara yang sama.
Abe ditembak oleh Yamagami ketika menyampaikan pidato kampanye di Kota Nara, Jepang pada 8 Juli. Ia dinyatakan meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan intensif di Nara Medical University Hospital.
Segera setelah serangan terhadap Abe, posting anti-Jepang di media sosial China beredar, menyebut Tetsuya Yamagami sebagai "pahlawan".
Hubungan antara Jepang dan China yang telah tegang selama bertahun-tahun karena sengketa wilayah di Laut Cina Timur, memburuk pada tahun 2012 atas pulau Diaoyu/Senkaku.
Pada Desember 2021, Abe saat menyampaikan pidato kepada audiens di Taiwan melalui video, mengatakan setiap invasi bersenjata ke Taiwan akan menghadirkan ancaman serius bagi Jepang. Ia menambahkan Presiden China Xi Jinping harus memahami bahwa krisis Taiwan akan menjadi krisis Jepang.
Komentar Abe membuat Beijing kesal. Terlebih Abe juga telah menyatakan dukungan untuk partisipasi Taiwan dalam pakta perdagangan regional Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Sumber: rmol