WANHEARTNEWS.COM - Lima nama tokoh nasional dinilai memiliki pengaruh dalam poros koalisi partai politik dalam Pemilu 2024.
Hasil survei Parameter Politik Indonesia menyebut kelima nama tokoh tersebut yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Sandiaga Uno.
Kelima nama tersebut merupakan kandidat teratas yang dipilih responden sebagai bakal calon presiden 2024.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno menjelaskan kelima nama ini memiliki elektabilitas dan potensi untuk maju di Pilpres 2024.
Elektabilitas dan potensi ini juga nantinya berpengaruh terhadap poros koalisi yang saat ini mulai dibangun partai politik.
Prabowo Subianto misalnya, memiliki pengaruh di partai dan basis masa kuat yang bisa menjadi magnet koalisi.
Sama seperti Prabowo, pengaruh partai dan basis masa ini juga dimiliki oleh AHY.
Sandiaga Uno sudah dikenal publik sejak Pilkada DKI Jakarta 2017 dan Pilpres 2019. Kemudian popularitas Sandi semakin tinggi setelah masuk ke Kabinet Indonesia Maju.
Saat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini berjunjung ke daerah, masyarakat sudah mengaitkannya dalam Pilpres. Sandi juga berpeluang untuk menjadi magnet koalisi.
"Ketika jadi menteri secara perlahan orang mengaitkan dengan Pilpres dan dinilai punya potensi," ujar Adi dalam dialog Sapa Indonesia Malam KOMPAS TV, Rabu (13/7/2022).
Adi menambahkan untuk nama Ganjar Pranowo memang selalu masuk peringkat teratas dalam survei. Hal ini dikarenakan pendukung Joko Widodo bermigrasi mendukung Ganjar.
Namun untuk popularitas Ganjar kalah jauh dari Prabowo, Sandiaga dan Anies. Di sisi lain Ganjar bisa saja menjadi medan magnet koalisi, namun perlu dipastikan apakah nantinya Ganjar benar-benar dipinang oleh partainya sendiri yakni PDI Perjuangan.
Sedangkan nama Anies sudah masuk dalam jajaran kandidat Capres yang akan diusung oleh Partai Nasdem.
"Yang Paling penting bagi Ganjar saat ini memastikan tiket Capres itu ada, kalau di internal Ganjar ini sedang head to head dengan Puan Maharani," ujar Adi.
"Percuma elektabilitas sampai ke ujung langit kalau tiket pen-capres-an tidak ada maka semua akan menjadi suara publik yang tidak menyasar apapun," imbuhnya.
Sumber: kompas