WANHEARTNEWS.COM - Pemerintah berjanji terus meningkatkan tata kelola industri sawit dalam negeri, salah satunya dengan melakukan audit.
"Sebagai bagian dari peningkatan tata kelola industri sawit, Presiden memerintahkan untuk dilakukan audit terhadap tata kelola yang berjalan saat ini. Pemerintah juga terus mengambil berbagai langkah untuk dapat mencapai target dari sisi hulu hingga hilir," kata Menko Luhut, Kamis (8/7/2022).
Melansir dari Antara, Luhut mengatakan, sebagai industri strategi, bisnis kelapa sawit menghidupi lebih dari 16,4 juta orang dan termasuk penghasil ekspor terbesar.
Sehingga, Luhut mengatakan, pemerintah terus mengambil berbagai langkah untuk dapat mencapai target dari sisi hulu, yakni perkebunan sampai ke hilir berupa industri pengolahan kelapa sawit, oleokimia, dan biodiesel.
Hal ini diharapkan membantu melengkapi data dan informasi, sehingga pembuatan kebijakan menjadi lebih akurat. Meski saat ini ekonomi dunia tengah tertekan, potensi industri kelapa sawit masih menjanjikan.
Kelapa sawit berperan besar terhadap ekonomi Indonesia. Selain salah satu penyumbang terbesar ekspor dan penerimaan negara, harga tandan buah segar (TBS) dan minyak goreng yang terjangkau membantu menjaga tingkat konsumsi.
"Untuk masalah harga TBS belum bisa dikomunikasikan sekarang, karena kita juga harus melihat perkembangan,” imbuhnya.
Ia sendiri mengakui, saat ini masih ada masalah si sisi hulur hingga menyebabkan harga TBS sawit anjlok. Namun, di awal Juli telah terjadi percepatan realisasi ekspor mencapai 267 ribu ton dalam sehari.
Percepatan ekspor dilakukan dengan meningkatkan rasio pengali 1:7 untuk SIMIRAH 2.0. Ada pun realisasi DMO SIMIRAH 2.0 (pengiriman dari produsen ke distributor 1) telah mencapai 281 ribu ton.
Dengan rasio pengali 1:7 dan sisa alokasi dari program transisi dan percepatan, terdapat alokasi ekspor hingga 4 juta ton untuk bulan Juli.
Langkah percepatan realisasi ekspor ini akan mampu mendorong pengosongan tangki dan membantu meningkatkan harga TBS di tingkat petani.
Walaupun dunia sedang dihadapkan pada tantangan krisis energi dan pangan, namun pemulihan ekonomi Indonesia tetap berjalan kuat dan cepat.
Luhut pun menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia masih lebih baik dibandingkan dengan banyak negara di dunia. Selain itu, pertumbuhan ekspor Indonesia menjadi salah satu tertinggi di dunia pada Mei 2022 lalu.
"Ekspor kita masih menjadi salah satu yang kuat di dunia. Kita semua harus hati-hati melihat pergerakan dunia ini. Kita beruntung sampai hari ini masalah pangan masih oke banget," pungkas Luhut.
Sumber : suara