WANHEARTNEWS.COM - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengapresidasi diselenggarakannya Konferensi INternasional Komunitas Masjid ASEAN oleh Dewan Masjid Indonesia (DMI).
Konferensi tersebut diadakan di Gedung DMI, Jalan Matraman Raya, Jakarta Timur, pada Rabu (20/7). Ini menjadi konferensi internasional komunitas masjid pertama di ASEAN.
Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim berharap konferensi tersebut dapat merumuskan pandangan-pandangan penting dari seluruh peserta untuk memperkokoh kerjasama dan memaksimalkan pemanfaatan masjid.
"Penyelenggaraan konferensi ini sangat tepat, seiring dengan berkembangnya berbagai masalah dan tantangan yang dihadapi oleh umat Islam," kata Sudarnoto dalam keterangannya yang dikutip redaksi.
Ia mengatakan, salah satu masalah kerap terjadi di internal umat Islam itu sendiri karena perbedaan faksional politik yang cukup tajam atau karena perbedaan pandangan pemahaman dan praktik keagamaan.
"Karena itu, masjid haruslah secara maksimal dijadikan sebagai pusat literasi keagamaan yang baik... Perlu dirumuskan secara matang tentang format kerjasama antar masjid di ASEAN dalam rangka memperkokoh Ukhuwah Islamiyah ini," terang Sudarnoto.
Selain itu, masalah yang saat ini semakin berkembang adalah Islamofobia di banyak negara, yang juga harus masuk dalam agenda pembahasan konferensi. Ia menegaskan, Islamofobia merupakan musuh lintas agama, budaya, dan bangsa.
"Masjid di mana pun haruslah menjadi salah satu instrumen penting dalam melakukan perlawanan terhadap pemikiran dan gerakan Islamofobia dengan cara-cara yang berkeadaban," tambahnya.
Isu lain yang Sudarnoto dorong untuk dibahas selama konferensi merupakan Masjid Al Aqsa yang terancam oleh tindakan-tindakan Zionis Israel.
Sumber: RMOL