WANHEARTNEWS.COM - Pemerintah harus menjelaskan detail klaim Proyek Strategis Nasional (PSN) yang disebutkan telah menyerap 11 juta tenaga kerja. Terlebih, disebutkan dari 11 juta tenaga kerja, hanya 1,9 juta tenaga kerja yang terserap langsung.
Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati mentarakan, transparansi itu penting disampaikan karena angka tenaga kerja yang terserap masih termasuk Tenaga Kerja Asing (TKA) yang bekerja di PSN.
"Jadi klaim 11 juta tenaga kerja di PSN juga harus dibuka berapa yang termasuk TKA. TKA yang bekerja di PSN sempat menjadi TKA yang dikecualikan saat muncul larangan TKA masuk di Indonesia," kata Kurniasih kepada wartawan, Rabu (27/7).
"Artinya TKA dalam proyek strategis ini mendapatkan previlege. Jadi agar fair perlu dibuka rinci klaim datanya," imbuhnya.
Kurniasih menegaskan, pemerintah perlu apa saja kriteria penyerapan kerja langsung, tidak langsung dan induced yang diklaim pemerintah.
"Kalau angka penyerapan langsung 1,9 juta berarti proporsinya masih kecil bagaimana PSN bisa langsung menyerap tenaga kerja yang bekerja di sektor utama. Belum lagi persentase TKA," terangnya.
Legislator PKS ini berharap, PSN yang berjalan bisa memprioritaskan tenaga kerja asal Indonesia di tengah angka pengangguran yang masih belum kembali seperti sebelum pandemi.
Dibeberkan dia, angka pekerja informal juga meningkat tajam sejak Pandemi. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), ada 77,9 juta orang yang bekerja di sektor informal pada 2021.
Jumlah tersebut naik 0,3 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar 77,68 juta orang dan naik tajam dari sebelum pandemi sebesar 71,95 juta pada 2019.
"Residu dampak dari pandemi Covid-19 masih dirasakan anak bangsa. Beri kesempatan tenaga kerja Indonesia lebih besar dengan program pemulihan ekonomi yang cepat dan tidak hanya mengandalkan PSN," pungkasnya.
Sumber: rmol