PENDIDIKAN MAKIN MAHAL, LULUSANNYA MAKIN BINGUNG
Biaya pendidikan formal makin mahal.
Pelajarannya makin banyak.
Bukunya makin banyak.
Buku kakak, ga bisa dipake adik kelas. Bahkan perpus sekolah ga mau mengkoleksi buku bekasnya.
Yang nerbitkan dan mencetak hanya itu-itu saja.
5 perusahaan besar itu.
Ini program pendidikan atau proyek percetakan sih?
Ganti buku tiap tahun, ganti kurikulum tiap 5 tahun, ini pemilu kah?
Pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, atau untuk melanggengkan bisnis penerbitan dan percetakan?
Biaya pendidikan formal makin mahal.
Lucunya lulusannya semakin bingung.
Mau kerja, bingung. Mau usaha, bingung.
Mau nikah, bingung.
Itu pelajaran banyak untuk hasilkan orang bingung kah?
Pendidikan formal mestinya direvolusi. Kembali ke kualitas dan karakter.
Jaman dulu, wali kelas dan guru bisa menahan anak tidak naik kelas jika karakternya ga baik, walau dia pintar. Kini, guru diarahkan beli nilai bagus, agar institusinya dapat akreditasi A.
Untuk apa semua itu?
(By Rahman Faturrahman)
Inilah buah liberalisasi pendidikan. Universitas disuruh menghidupi diri sendiri. Cara paling mudah tentu dengan menaikkan uang kuliah. Akibatnya, pendidikan sulit diakses oleh orang miskin dan tidak lagi menjadi pengungkit mobilitas vertikal.
— Anis Matta (@anismatta) July 28, 2022