WANHEARTNEWS.COM - Keberadaan lift khusus anggota DPRD DKI Jakarta segera memincu protes warga. Pasalnya, warga yang ingin menemui para wakil mereka di Kebon Sirih seperti dihalang-halangi dan dipersulit.
Karena itulah Ketua Forum Warga Kota Jakarta (Fakta), Azas Tigor Nainggolan, memprotes keras aturan diskriminatif di Gedung DPRD DPRD DKI Jakarta tersebut.
"Bagaimana warga mau mengawasi DPRD? Wong ke kantor DPRD aja warga susah," kata Tigor saat dihubungi wartawan, Senin (4/7).
Tigor menambahkan, Senin pagi ini ia dan beberapa orang aktivis lainnya mendapat undangan dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI untuk melakukan audensi.
Namun, langkah Tigor dan kawan-kawan di Gedung DPRD DKI bangunan baru dihalangi petugas Pengamanan Dalam alias Pamdal.
"Biasanya kami jika ingin ke DPRD cukup masuk melalui pintu dan naik lift dari gedung baru," jelas Tigor, dikutip Kantor Berita RMOLJakarta.
"Tetapi pagi ini kami sudah tidak bisa melalui jalan biasa yang lebih mudah itu. Sebagai warga yang diundang bertemu, hari ini kami diputar-putar arah masuk ke gedung DPRD Jakarta dan berputar jauh," sambungnya.
Tigor menilai anggota DPRD DKI tidak tidak memiliki rasa untuk mudah bertemu dengan warga Jakarta.
Dari informasi yang diterima Tigor dari petugas Pamdal, perubahan aturan akses jalan ke Gedung DPRD Jakarta yang baru ini dibuat oleh pimpinan DPRD DKI Jakarta.
"Padahal minggu lalu kami masih bisa menggunakan akses jalan melalui gedung baru yang sekarang katanya hanya untuk digunakan anggota DPRD saja," jelas Tigor.
"Kok bisa lebih terhormat anggota DPRD? Bukankah gedung dan gaji anggota DPRD DKI Jakarta itu dari uang warga Jakarta? Kok malah akses warga Jakarta, si pemilik uang justru dipersulit. Kok malah anggota DPRD yang makan gaji dari uang warga lebih enak?" tandasnya.
Sumber: RMOL