Hendri Satrio tidak menyebut Ganjar Pranowo yang namanya digadang-gadang bakal maju sebagai Capres PDI Perjuangan. Padahal dukungan kepada gubernur Jawa Tengah itu kini meluas di tingkat relawan.
Hendri memaparkan Puan adalah contoh keberhasilan kaderisasi yang dilakukan PDIP.
Dengan kualitas dan kemampuan yang dimiliki, jabatan strategis pernah diemban Puan hingga kini menjadi perempuan pertama yang memimpin lembaga DPR RI.
“Kita harus dengan jeli dan jernih melihat sosok Puan Maharani ini. Nah, Mbak Puan ini tokoh yang berkualitas di PDIP, dia dari rakyat kemudian menjadi anggota DPR, menjadi Ketua DPR,” kata Hendri dalam sebuah talkshow di Apa Kabar Indonesia Malam, Kamis (14/7).
Sebelum menjadi Ketua DPR, menurut Henderi, Puan menjabat Ketua Fraksi PDIP yang saat itu PDIP dalam posisi oposisi. Kemudian menjadi Menko PMK dan sekarang Ketua DPR.
Hendri lantas menanggapi pernyataan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang mengusulkan agar Puan dipasangkan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Duet Puan dan Anies dinilainya cocok lantaran memang keduanya memiliki kualitas. Dia menyebut, hanya pasangan Prabowo Subianto dan Airlangga Hartarto yang mungkin bisa menyaingi duet Puan Anies jika kedua pasangan itu berkontestasi di Pilpres 2024.
Hendri Satrio tidak menyebut Ganjar Pranowo yang namanya digadang-gadang bakal maju sebagai Capres PDI Perjuangan.
"Intinya adalah menurut saya dua orang ini adalah dua orang yang sama-sama berkualitas memiliki kualitas mumpuni, dan kalau kemudian disatukan mungkin hanya Prabowo Airlangga Hartarto saja pasangan yang bisa menyaingi pasangan ini," ucapnya.
Lebih lanjut, terkait adanya perbedaan basis massa antara Puan dan Anies, Hendri menilai hal itu bukan suatu hal yang sulit untuk disatukan. Sebab, keduanya memiliki basis massa yang loyal, baik terhadap Anies maupun terhadap Puan.
Namun, menurutnya ada hal penting di balik usulan duet tersebut yakni ingin mencegah sekaligus menghilangkan polarisasi yang ada di masyarakat.
"Karena intinya dari ide ini adalah move on-nya Indonesia. Jadi menurut saya sebuah hal yang baik ide ini," kata dia.
Sumber: JPNN