ANHEARTNEWS.COM - Rusia kembali menembakkan rudal ke wilayah pemukiman di Ukraina pada Kamis (14/7). Serangan ini menewaskan sekitar 23 orang dan melukai lebih dari 100 orang, serta puluhan lainnya hilang.
Rudal jelajah Kalibr yang ditembakkan dari sebuah kapal Rusia di Laut Hitam telah merusak sebuah klinik medis, kantor, toko dan bangunan tempat tinggal di Vinnytsia, sebelah barat daya ibukota, Kyiv.
Gubernur wilayah Vinnytsia, Serhiy Borzov mengatakan pertahanan udara Ukraina berhasil menjatuhkan dua dari empat rudal Rusia yang masuk. Namun 36 bangunan apartemen rusak dan 50 mobil terbakar di tempat parkir.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia sengaja menargetkan warga sipil. Hal itu dibuktikan dengan lokasi penembakan yang tidak memiliki nilai militer sedikit pun.
Sementara itu, pihak Rusia justru membantah tuduhan tersebut dan menyatakan hanya ingin menyerang sasaran militer di Ukraina.
"Serangan di Vinnytsia menargetkan kediaman perwira, di mana persiapan oleh angkatan bersenjata Ukraina sedang berlangsung,” kata anggota misi tetap PBB, Evgeny Varganov.
Zelensky mengulangi seruannya agar Rusia dinyatakan sebagai negara sponsor terorisme.
“Tidak ada negara lain di dunia yang mewakili ancaman teroris seperti Rusia. Tidak ada negara lain di dunia yang setiap hari membiarkan dirinya menggunakan rudal jelajah dan artileri roket untuk menghancurkan kota dan kehidupan manusia biasa," tegas Zelensky.
Sumber: RMOL
