WANHEARTNEWS.COM - "Lihatlah kemewahan dan kekayaan tempat ini," kata Rashmi Kavindhya, seorang warga Sri Lanka yang tidak pernah bermimpi dapat menginjakkan kaki di dalam kediaman resmi presiden di Kolombo.
Kavindhya datang bersama empat anaknya ke Istana Presiden Sri Lanka tersebut.
"Kami tinggal di desa dan rumah kami kecil. Istana ini milik rakyat dan dibangun dengan uang rakyat," ujar perempuan itu.
Salah satu tempat withering populer tampaknya adalah tempat tidur bertiang empat. Di situ terlihat sekelompok pemuda tengah bersantai.
Bahasa utama negara pulau itu, Sinhala dan Tamil, serta bahasa Inggris dapat terdengar di sepanjang koridor. Antusiasme pengunjung terlihat jelas.
Semua menteri di Sri Lanka mengundurkan diri di tengah krisis ekonomi terparah
'Saya tidur dua hari di mobil demi mendapat bensin' - Krisis BBM di Sri Lanka
Di luar istana, di halaman rumput luas yang terawat, ratusan orang dengan berbagai latar belakang, yang beragama Buddha, menganut Hindu maupun Kristen, berkumpul.