WANHEARTNEWS.COM - Presiden Jokowi melobi bos Tesla, Elon Musk, untuk berinvestasi mengembangkan industri nikel dan membangun pabrik mobil listrik di Indonesia. Permintaan disampaikan lewat percakapan telepon pada 2020 lalu, hingga pertemuan Jokowi dengan Elon Musk di markas SpaceX, 15 Mei 2022.
Sebelum pertemuan itu, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, lebih dulu menemui Elon Musk. Tapi hingga kini, belum ada realisasi investasi yang diharapkan.
Kini justru mencuat permintaan agar Elon Musk tidak berinvestasi di industri nikel Indonesia. Dilansir Reuters, Selasa (25/7), permintaan itu disampaikan melalui surat terbuka kepada Elon Musk, oleh sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
"Puluhan LSM telah mengirimkan surat terbuka kepada Elon Musk, mendesak bos Tesla Inc itu untuk tidak berinvestasi di industri nikel Indonesia karena masalah lingkungan," tulis Reuters.
Di antara LSM yang mengirimkan surat terbuka itu, yakni Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) dan Friends of the Earth Amerika Serikat (AS).
Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia. Kebijakan Presiden Jokowi, ingin mengembangkan industri kendaraan listrik berbasis nikel di dalam negeri. Pemerintah pun melarang ekspor bijih nikel sejak 2020 untuk menjamin pasokan industri pengolahan di dalam negeri.
Namun, para pemerhati lingkungan khawatir bahwa proses tersebut akan diikuti pembuangan limbah pertambangan ke laut.
Reuters juga mengungkapkan, dalam surat terbuka kepada Elon Musk, LSM tersebut mengatakan pertambangan nikel telah menyebabkan alih fungsi hutan, deforestasi, dan ancaman pencemaran air di sungai, danau, dan pantai.
Dengan pertimbangan itu, LSM merekomendasikan penghentian setiap rencana investasi Tesla di industri nikel di Indonesia. Bahkan mereka juga meminta Tesla tak menggunakan setiap komponen yang berbahan baku nikel dari Indonesia.
Dimintai tanggapan soal ini, Tesla belum menyampaikan respons mereka.
Sumber: kumparan