Lewat akun media sosial Twitter miliknya, Budiman Sudjatmiko menuturkan bahwa hal tersebut tak masuk akal karena Indonesia adalah negara yang mayoritasnya beragama Islam.
“Saya tidak percaya ada 1 masyarakat yang sebagian besar masyarakatnya mengidap phobia pada identitas mayoritas masyarakat tersebut. Misal: Islamophobia melanda mayoritas penduduk satu kota yang mayoritas penduduknya Muslim. Tidak masuk akal. Mengada-ada,” cuitnya dalma akun Twitter pribadinya @budimandjatmiko yang dikutip Senin 18 Juli 2022.
Kemudian politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini tak percaya jika Indonesia dengan mayoritas beragama Islama namun terdapat kelompok yang phobia terhadap Islam itu sendiri.
Dirinya membuat analogi yang menyebutkan jika Islamophobia tersebut ada maka itu sama halnya seperti phobia dengan hewan.
“Memangnya di Indonesia ada orang yang mual-mual gara-gara lihat perempuan berjilbab atau mendengar azan? Kalau ya, petugas kebersihan pasti repot karena tiap beberapa jam harus membersihkan muntah-muntah orang Indonesia di pinggir jalan, di restoran, di sekolah dll,” tandas Budiman Sudjatmiko.
Cuitan Budiman Sudjatmiko tersebut sontak menuai banyak komentar dari para warganet yang memenuhi kolom komentar.
“Phobia terhadap identitas diri sendiri yang mayoritas karena sebagai mayoritas ‘wajib’ pede, stabil, pengayom dan pelindung,” tulis akun @idmarzhall.
“Memahami orang bodoh sama sulitnya dengan memahami orang bodoh yang merasa lebih baik dari siapapun,” tulis akun @EdyLbni.
“Mereka kaum kadrun memang piawai dalam hal mengada-ada, merekayasa dan membuat onar dengan menebar hoax,” ujar akun @RobertoNgatijan.
Sumber: Makassar terkini