WANHEARTNEWS.COM - Topan Chaba melanda China daratan, Makau dan Hong Kong yang menimbulkan angin kencang dan hujan deras di pantai selatan China Sabtu (2/7/2022).
Pusat Meteorologi Nasional China memperingatkan rekor curah hujan dan risiko tinggi bencana di beberapa provinsi termasuk provinsi dengan penduduk terbanyak, Guangdong.
Topan Chaba berarti kembang sepatu dalam bahasa Thailand, terus bergerak ke arah barat laut dengan kecepatan 15-20 km per jam setelah pusat badainya mendarat di Kota Maoming, Guangdong pada Sabtu sore.
Meskipun intensitasnya sedang dan kekuatannya diperkirakan makin menurun, Topan Chaba kemungkinan menimbulkan hujan ekstrem dan memecah rekor curah hujan secara kumulatif.
"Uap air monsun yang berlimpah akan mendorong hujan lebat dan curah hujan tinggi secara kumulatif yang bersifat ekstrem," ujar pengamat cuaca di pusat meteoroli China, Gao Shuanzhu.
Gao memperkirakan bahwa curah hujan dapat mencapai 600 mm di sejumlah daerah.
"Daerah-daerah berisiko mencakup bagian barat Guangdong, bagian timur wilayah otonomi Guangxi dan Hainan dengan badai hujan yang menyebabkan longsor, genangan air di perkotaan dan banjir," lanjutnya.
Hainan kini memperbatui status tanggap darurat menjadi level II, tertinggi kedua pada hari ini.
Provinsi Hainan menangguhkan layanan kereta api dan membatalkan lebih dari 400 penerbangan ke dan dari Kota Haikou dan Sanya.
Di Makau menurut televisi pemerintah, seorang warga terluka akibat angin dan hujan ketika Topan Chaba mendekat.
Di perairan lepas pantai Hong Kong, sekitar 270 km timur laut dari Maoming, lebih dari 24 kru hilang usai kapal teknik berawak 30 orang dua terhantam Topan Chaba.
Dalam beberapa pekan terakhir, cuaca hujan ekstrem dan banjir di China Selatan telah merusak properti, melumpuhkan lalu litas dan mengganggu aktivitas jutaan orang di wilayah-wilayah terpadat dan pusat bisnis.
Cuaca esktrem termasuk banjir besar di China diperkirakan akan berlangsung sampai Agustus.
Sumber: tvOne