OLEH: TERE LIYE
BERAPA utang Indonesia per 31 Mei 2022?
Sebesar Rp 7.002.000.000.000.000 (7 ribu triliun rupiah). Terdiri dari:
1. SBN (Surat Berharga Negara) dengan mata uang rupiah, Rp 4.934 triliun (yang terdiri dari konvensional Rp 4.005 triliun, syariah Rp 879 triliun)
2. SBN dgn mata uang asing, Rp 1.241 triliun
3. Pinjaman LN dan DN, Rp 826 triliun.
Tahun 2022 ini pemerintah menyiapkan anggaran:
1. Bayar bunga, Rp 405 triliun, sekitar 20% APBN digunakan untuk bayar bunga
2. Cicilan pokok jatuh tempo 2022, Rp 443 triliun. Lagi-lagi besarnya sekitar 20% APBN.
Itu artinya, tahun 2022 ini, secara teoritis 40% APBN dipakai untuk membayar bunga+cicilan pokok. Total Rp 843 triliun.
Ada duitnya? Ada. Ditutup dengan utang baru. Tahun 2021, kita menambah utang Rp 867 triliun. Tahun 2022 ini, kurang lebih akan segitu juga. Rp 800-900 triliun.
Nah, yang menarik disimak adalah: setiap tahun, bunga dan cicilan pokok ini akan terus membesar. Bagaimana membayarnya? Lagi-lagi, mudah, bisa ditutup dengan utang baru yang lebih besar lagi.
Indonesia itu sudah masuk siklus gali lubang tutup lubang. Mau ngaku atau tidak, begitulah realitasnya.
Tapi kok tetap maksa utang? Karena itu satu-satunya solusi yang cepat dan mudah. Kalau berhenti utang, wah repot, pembangunan terhenti, bayar gaji ASN, subsidi, bansos, tunjangan, kartu2, dll, akan mengalami masalah serius.
Syukur-syukur, dengan terus utang, ekonomi meroket, kemampuan bayar meningkat, hingga kelak, akhirnya bisa cicil.
Syukur-syukur, dengan terus utang, rakyat sejahtera, pajak meningkat, dll. Tapi gimana mau jalan rumusnya? Harun Masiku entah ada di mana sekarang. Bansos dimaling sama Juliari Batubara PDIP. Dan pimpinan KPK, asyik minta gratifikasi.
Lima hingga sepuluh tahun lagi, saya tidak kaget jika bunga utang+cicilan pokok utang NKRI menyentuh Rp 1.000 triliun setahun. Dan saat itu terjadi, semakin dalam saja itu gali lubang tutup lubang.
Btw, jangan ngamuk-ngamuk, ini cuma info saja. Masa' bahas utang negara tidak boleh. Karena kita semua loh yang bayar utang ini. Bukan Megawati doang, Jokowi, Anies, Luhut, Ganjar, dll.
Bukan hanya mereka. Kita semua. Anak cucu kita kelak yang menanggungnya.
Tulisan ini dalam rangka edukasi. Biar tahu tentang utang negara.