WANHEARTNEWS.COM - Grafik Kaisar Ferdy Sambo dan Konsorsium 303 makin ramai diperbincangkan. Ditambah lagi dugaan adanya bisnis gelap yang dilakoni Satgasus kala dipimpin Ferdy Sambo.
Tak tanggung-tanggung, dalam grafik Konsorsium 303 diduga pusaran uang dalam bisnis judi online yang dibekingi Satgasus itu mencapai triliunan pertahun.
Makanya tak heran, masyarakat sekarang mengaitkan-ngaitkan dugaan bekingan Polri terhadap judi online dengan gerakan FPI sebelum dibubarkan pemerintah.
Di mana, kala itu FPI sangat gencar merazia perjudian, miras, dan tempat-tempat prostitusi.
Namun pasca kasus Ferdy Sambo terungkap, barulah ramai banyaknya dugaan Polri menjadi bekingan para bos besar judi online.
Pantas saja FPI diberangus kala itu, ternyata FPI dinilai menjadi penghalang bisnis judi dan miras tidak tenang.
Menanggapi hal itu, Pengacara Habib Rizieq Shihab Aziz Yanuar mengatakan, pihaknya memang sudah menduga FPI dibubarkan karena kerap menjadi penghalang bisnis gelap para penguasa.
“Jika itu benar (FPI diberangus, ternyata ada penguasa Polri yang merasa bisnis gelapnya terganggu kalau FPI tetap ada) Maka analisa netizen (masyarakat) benar,” kata Aziz saat dihubungi, Sabtu (20/8/2022).
Aziz Yanuar akui, para penguasa memang resah dengan keberadaan FPI kala itu. Karena itu, banyak pihak yang membenturkan FPI dengan terorisme.
“Memang kebatilan selalu resah dan gelisah sama FPI dulu,” ujarnya.
Aziz Yanuar juga membocorkan, kala itu memang ada operasi intelijen hitam terhadap FPI.
Tujuannya tak lain untuk membuat opini publik miring terhadap gerakan-gerakan FPI dalam memberangus kemaksiatan.
“Memang ada operasi intelejen hitam yang bermain untuk negatif opini soal FPI bahkan merambah ke kriminalisasi terhadap FPI. YA ini salah satu biangnya,” beber Aziz.
Karena itu, Aziz mendesak Kapolri harus berani bersih-bersih dan transparan terhadap polisi yang bermain bisnis gelap yang saat ini ramai diperbincangkan.
“Harusnya jika memang mau bersih- bersih dan transparan. Presisi seperti slogan Polri maka jangan takut,” ujarnya.
“Berantas semua dan jadilah polisi- polisi lurus dan jujur seperti Pak Hoegeng,” tutur Aziz. [pojoksatu]