"Pemerintah harus mendesak dan mendorong Pemerintah Kamboja untuk segera melakukan operasi pembebasan. Jangan tunggu lebih lama lagi," ujar Netty dalam keterangan, kemaren.
Kalau tidak segera dibebaskan kita tidak bisa menjamin apa yang akan terjadi selanjutnya terhadap mereka, " kata Netty.
Netty khawatir jika tak segera dibebaskan, maka dapat berdampak buruk terhadap keselamatan 60 WNI.
"Sampai saat ini kita juga belum bisa mengidentifikasi siapa saja 60 WNI tersebut. Apalagi ada dugaan kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang tentunya sulit memastikan keamanan mereka," terangnya.
Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI ini juga berharap pemerintah segera menangkap sindikat penyalurnya di dalam negeri.
"Perlu diingat bahwa kasus ini bukan kasus pertamakali. Tahun 2022 ini saja sudah ada 291 WNI yang menjadi korban," tegasnya.
"Kasus ini jangan hanya berhenti pada pembebasan WNI yang menjadi korban, namun juga harus memberantas jaringan dan calo-calonya di Indonesia," tandasnya. (*)