Cerita Deolipa Ditelepon Pejabat Polri, Ada Tugas 'Merah Putih' soal Peristiwa Duren Tiga -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Cerita Deolipa Ditelepon Pejabat Polri, Ada Tugas 'Merah Putih' soal Peristiwa Duren Tiga

Minggu, 14 Agustus 2022 | Agustus 14, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-08-14T14:02:17Z

WANHEARTNEWS.COM - Kolumnis kondang Dahlan Iskan menulis cerita bagaimana Deolipa Yumara bisa menjadi kuasa hukum Bharada E.

Bharada E merupakan tersangka pembunuhan Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7).

Deolipa ditunjuk menjadi kuasa hukum setelah pengacara sebelumnya, Andreas Nahot Silitonga mengundurkan diri pada Sabtu (6/8).

Melalui tulisan Disway edisi Minggu (14/8), Dahlan menulis Deolipa sudah menjadi pengacara selama 20 tahun.

Dahlan menyebut pria berambut gondrong itu bukan pengacara biasa. Deolipa selalu menyebut dirinya dengan gagah: pengacara Merah Putih.

"Pentingnya penegakan hukum menjadi darah dagingnya. Sampai juga ke sumsumnya," tulisan Dahlan.

Disebutkan juga bahwa Deolipa sosok yang sangat dekat dengan para pejabat tinggi polisi –khususnya pejabat tinggi yang juga berjiwa Merah Putih.

Dahlan menceritakan Deolipa mendapat pekerjaan membela Bharada E setelah dibangunkan oleh panggilan telepon pada Sabtu (6/8) siang.

"Saya dibangunkan sekitar pukul 14.00," tulisan Dahlan menirukan ucapan Deolipa.

Setelah menjawab telepon, Deolipa menanyakan ada kepentingan apa si penelepon membangunkannya.

Dalam komunikasi itu, si penelepon menyebut ada pekerjaan Merah Putih.

"Si penelepon adalah pejabat cukup tinggi di Mabes Polri," tulisan Dahlan.

Singkat cerita, pengacara jebolan Universitas Indonesia (UI) itu berangkat ke Mabes Polri.

Sesampai di sana, Deolipa mendapat penjelasan apa yang telah terjadi di Duren Tiga, rumah Irjen Ferdy Sambo.

"Ternyata benar. Ini Merah Putih," tulis Dahlan menirukan ucapan Deolipa yang membatin.

Maksudnya, lanjut Dahlan, ada urusan kebenaran yang harus ditegakkan dalam peristiwa Duren Tiga.

Selain itu, ada pencemaran nama Polri yang harus dibersihkan. Terutama yang membuat kotor itu yang harus dicuci.

Deolipa lantas diantar menemui Bharada E di ruang tahanan. Di situlah ajudan Ferdy Sambo meneken surat kuasa untuk pengacara yang juga seniman itu.

Menurut Dahlan, Deolipa merasa tugas itu pekerjaan Merah Putih. Pemberi tugasnya pun resmi, meski dia lupa menanyakan apakah ada suratnya.

Maka ketika kuasa itu dicabut, Deolipa terlihat sewot dan terpikir mempersoalkan fee.

Deolipa merasa berhak meminta fee sebagai pengacara Bharada E. Sejak surat kuasa ditandatangani sampai dicabut. Jumlahnya tak main-main, Rp 15 triliun.

"Kelihatannya seperti jenaka, tetapi Deolipa serius –dalam arti ada apa surat kuasa dicabut. Sepertinya ada yang menginginkannya dicabut," tulisan Dahlan Iskan.

Sumber: jpnn
×
Berita Terbaru Update
close