WANHEARTNEWS.COM - Dua satelit mini yang dikembangkan oleh ratusan siswi India tidak dapat digunakan kembali, sehari setelah diluncurkan pada Minggu (7/8) oleh Organisasi Penelitian Ruang Angkasa India (ISRO).
"Satelit Pengamatan Bumi (EOS-02) dan Satelit Kemerdekaan (AzadiSAT) telah dimasukkan ke orbit dengan normal. Namun, orbit yang dicapai kurang dari yang diharapkan," kata ISRO seperti dikutip dari Xinhua pada Senin (8/8).
Menurut ISRO, AzadiSAT merupakan CubeSat atau satelit miniatur yang berbentuk persegi seukuran kubus Rubik dan dikembangkan oleh 750 siswa perempuan dari daerah pedesaan untuk menandai peringatan 75 tahun kemerdekaan India pada 15 Agustus mendatang.
"AzadiSAT adalah CubeSat 8U dengan berat sekitar 8 kilogram. Ia membawa 75 muatan berbeda, masing-masing berbobot sekitar 50 gram dan melakukan eksperimen femto. Siswi dari daerah pedesaan di seluruh negeri dilatih untuk membangun muatan ini," jelas ISRO.
Ketua ISRO S. Somanath mengatakan sebuah komite akan menganalisis situasi dan membuat rekomendasi, yang akan diterapkan dalam mengembangkan Kendaraan Peluncur Satelit Kecil SLV-D2 untuk menggantikan versi sebelumnya SSLV-D1 yang membawa dua miniatur satelit gagal.
“Penerbangan perdana Small Satellite Launch Vehicle (SSLV) telah selesai, dan akan melakukan semua tahapan seperti yang diharapkan. Kita tahu di fase terminal, satelit akan kehilangan data sehingga mereka harus menunggu status satelit dan performa kendaraannya,” jelasnya.
Sumber: rmol