WANHEARTNEWS.COM - Anak indigo bernama Gus Robin menjelaskan tentang penglihatan mata batinnya terkait hubungan antara Presiden Joko Widodo dan Ir. Soekarno.
Menurutnya, sosok Jokowi dan Ir. Soekarno memiliki kesamaan.
Bahkan Gus Robin juga menyebut jika Jokowi merupakan titisan Bung Karno.
Kesamaan Jokowi dan Ir. Soekarno, salah satunya tidak pernah memandang orang dari status sosialnya dan selalu memikirkan masa depan bangsa.
Jokowi dikenal sebagai sosok Presiden Indonesia yang tak segan untuk sekedar makan di warung atau naik motor.
Di sisi lain, Gus Robin menilai bahwa Jokowi yang kerap dituduh tetapi tidak pernah berhenti untuk memikirkan masa depan Indonesia.
Dikutip dari Channel Youtube Ekspedisi Alam Lain.
Gus Robin menuturkan, “Niat beliau sangat baik, setiap saat berpikir tentang Indonesia bagaimana caranya memajukan Indonesia namun Indonesia itu besar sulit namun sudah banyak perubahannya.”
Namun, Gus Robin mengatakan jika ingin membuat perubahan di Indonesia yang sudah memiliki banyak masalah, bukanlah hal yang mudah dan tidak bisa dilakukan dalam sekejap.
Di sisi lain, langkah Jokowi dalam menyelesaikan berbagai masalah di negeri ini tentu saja tidaklah mudah.
Sehingga Gus Robin memprediksi bahwa Jokowi mampu membuat fondasi Indonesia lebih kuat agar bisa menjadi Negara maju.
Gus Robin menuturkan, “Masalah akan diperbaiki dan sebagian sudah selesai, Jokowi akan membuat fondasi yang sangat kokoh yang membuat negara lain sulit percaya akan itu.”
Adanya persamaan sifat membuat Jokowi dianggap sebagai titisan Ir. Soekarno dan terlihat dilindungi banyak sosok suci.
Gus Robin bahkan menyebut jika Jokowi banyak disukai oleh para Raja pada zaman dahulu.
“Pak Jokowi itu titisan Presiden Ir. Soekarno yang dimaksud titisan itu memiliki peran yang mirip seperti Presiden Ir. Soekarno. Pak Jokowi orang pintar namun rendah hati, membuat bangsa Indonesia kagum,” sambungnya.
“Ir. Soekarno berpesan jangan pernah terpecah belah dengan Indonesia, banyak isu-isu di luar sana yang ingin merdeka dari Indonesia namun kalian akan melihat penderitaan setelah kemerdekaan itu,” tutupnya. [Democrazy]