WANHEARTNEWS.COM - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menyebut sosok jenderal polisi yang dinilai mampu menghentikan segala bentuk perjudian di Indonesia.
Hal itu disampaikan Edy dalam konferensi pers pengungkapan tindak pidana perjudian, peredaran minuman keras dan peredaran narkotika yang diungkap Polda Sumut selama kurun waktu empat bulan terakhir yang berlangsung di Mapolda Sumut, Selasa (16/8/2022).
Pada kesempatan tersebut turut dihadiri Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak dan seluruh Forkopimda Sumut. Polda Sumut menggelar konferensi pers tersebut dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia Ke-77.
Edy awalnya memaparkan langkah Pemprov Sumut dalam mengatasi tingginya angka peredaran narkotika di Sumut dengan membentuk tim terpadu.
Seperti diketahui tim terpadu itu diisi Polda Sumut, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumut, Kodam I/Bukit Barisan, Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumut, DPRD Sumut dan seluruh Forkopimda Sumut lainnya.
Edy berharap dengan adanya tim terpadu itu bisa menekan angka peredaran dan penyalahgunaan narkotika di Sumut. Mantan Pangkostrad itu menyebut Sumut sangat memprihatinkan usai terus bercokol di peringkat pertama sebagai penyalagunaan narkotika di Indonesia.
"Langkah saya adalah kita membentuk tim terpadu, ada Polda, ada semua tokoh masyarakat, tokoh agama, semua kita menjadi satu termasuk wartawan ini kalau kita tidak bersama-sama, berkali kita memusnahkan ini, tapi tak pernah berhenti. Sumatera Utara sekarang nomor satu tentang narkoba, ini harus kita hentikan," terangnya.
Edy menuturkan langkah selanjutnya ialah menyediakan fasilitas panti rehabilitasi terhadap korban penyalahgunaan narkotika.
"Saya akan segera kumpulkan bupati dan wali kota bersama-sama minimal ada satu tempat kapasitas 500 orang untuk rehabilitasi itu," tambahnya.
Selain permasalahan narkotika, Edy juga menyoroti maraknya tindak pidana perjudian di Sumut. Bahkan mantan Ketua Umum PSSI itu menilai permasalahan narkotika tidak akan selesai apabila masih maraknya perjudian di Sumut.
"Saya juga saran untuk tim khusus untuk perjudian ini. Jadi kalau judi ini selesai Insah Allah doa kita diterima Tuhan. Kebetulan selama ini tak diterima Tuhan karena judi ini yang masih berkeliaran," tegasnya.
Edy kemudian menceritakan sosok jenderal polisi dinilai mampu menghentikan segala bentuk perjudian di Indonesia. Lulusan akademi militer 1985 itu menyebut sosok itu merupakan mantan Kapolri Jenderal Pol (Purn) Sutanto.
Dia menyakini sosok Sutanto sudah sangat familiar dengan masyarakat Sumut, yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Kapolda Sumut pada tahun 2000. Hingga pada puncak karirnya, Sutanto ditunjuk sebagai Kapolri selama periode 2005/2008.
"Kalau orang Sumatera Utara pasti tahu saat itu berhenti judi di Sumatera Utara ini, pada saat Kapolda nya pak Tanto berhenti semua. Jadi kalau Kapolda ini mau semua pasti selesai," tukas mantan Pangdam I/Bukit Barisan itu.
Sumber: era