WANHEARTNEWS.COM - Pernyataan politisi senior PDI Perjuangan Effendi Simbolon yang mendukung wacana Presiden Joko Widodo tambah masa amanah 3 tahun mendapat kritikan tajam.
“Kacau benar,” kesal Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule mendengar pernyataan Effendi Simbolon itu kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (8/8).
Kacau lantaran wacana penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan presiden kembali digulirkan. Celakanya, kata Iwan Sumule, wacana itu disampaikan oleh seorang anggota DPR RI.
Seorang anggota DPR sudah semestinya memahami konstitusi negara. Di mana penundaan pemilu adalah hal yang bertentangan dengan konstitusi negara.
Semakin kacau lantaran Effendi Simbolon awalnya mengatakan Jokowi adalah presiden yang tidak patuh konstitusi jika mengamini wacana penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan presiden. Kini, kader PDIP itu justru mendukung penundaan pemilu.
“Padahal, Megawati juga sudah tegas menolak penundaan Pemilu 2024,” terangnya.
Terakhir, Iwan Sumule mempertanyakan apakah dukungan Effendi Simbolon itu ada kaitannya dengan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang lebih dulu melempar wacana itu. Kala itu, Luhut bahkan mengklaim ada big data yang berisi kecenderungan publik agar pemilu ditunda.
“Effendi Simbolon kok dukung Luhut tunda pemilu, apa karena big data atau primordial?” demikian Iwan Sumule.
Sumber: rmol