Pasalnya, di tengah gejolak ekonomi dunia yang sekarang mengkhawatirkan, negara harus hadir untuk membantu masyarakat di tengah pemulihan usai terdampak Covid-19.
“Coba di negara kita bayangkan kalau Pertalite naik dari Rp7.650 naik jadi harga benar adalah Rp17.100, demonya berapa bulan? Naik 10% saja, saya ingat dulu 3 bulan (demonya). Kalau naik 100% lebih demonya berapa bulan?” kata Jokowi dalam acara Silahturahmi Nasional PPAD 2022, Jakarta, Jumat (5/8).
Di sinilah, lanjut Jokowi, negara hadir dengan memberikan subsidi BBM.
Sebab, saat harga bensin naik, harga barang otomatif ikut melombat bersama-sama.
“Oleh sebab itu, pemerintah mengeluarkan anggaran subsidi tidak kecil Rp502 triliun. yang tidak ada negara berani beri subsidi sebesar yang dilakukan Indonesia,” ujarnya.
Di sisi lain, Kepala Negara mengungkapkan bahwa kondisi ekonomi sekarang sangat berat.
Posisi pertumbuhan ekonomi di semua negara bukan hanya turun tapi anjlok seperti Singapura, Eropa, Autralia hingga Amerika.
“Pertumbuhan ekonomi turun tapi inflasi naik, harga barang semua naik. Nah kondisi yang sangat boleh saya sampaikan dunia saat ini dalam kondisi yang mengerikan,” ujarnya.
Sumber: Realitarakyat