WANHEARTNEWS.COM - Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Jumhur Hidayat mengkritik dua pimpinan buruh yang seolah menjadi jurubicara Kapolri.
Pernyataan Jumhur ini terkait dengan acara nonton bareng (nobar) film Sayap Sayap Patah yang diproduseri Denny Siregar yang dilakukan dua organisasi buruh lain bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Adapun film tersebut bercerita tentang peristiwa kerusuhan napi teroris di Mako Brimob 2018 silam. Usia nobar, dua pimpinan buruh ini secara garis besar menyampaikan buruh siap bersinergi bersama Polri untuk membantu memerangi radikalisme.
“Kok pimpinan buruh sudah kayak jubirnya Kapolri ya? Jilat-jilat soal radikalisme apa hubungannya dengan buruh ya,” kata Jumhur, Jumat (26/8).
Oleh sebab itu, Jumhur meminta agar seluruh anggota KSPSI tetap waspada untuk mengantisipasi upaya pecah belah buruh. Karena KSPSI, tekan Jumhur tetap konsisten pada tuntutannya agar pemerintah segera mencabut UU Cipta Kerja.
“Hati-hati gerakan pecah belah buruh akan menjalar juga ke KSPSI, jangan terpengaruh. KSPSI fokus pada tuntutan Cabut UU Ciptaker. Kasihan buruh Indonesia,” pungkas Jumhur.
Sumber: rmol