WANHEARTNEWS.COm - Beredar gambar grafik Kekaisaran Sambo dan Konsorsium 303. Pada gambar yang tersebar di twitter itu berisikan foto dan keterangan tugas sejumlah pejabat Polri termasuk Kapolda Metro Jaya Fadil Imran di bawah komando Ferdy Sambo.
Grafik Kekaisaran Sambo berisikan skema Sambo mengatur jalannya operasional beberapa bisnis Judi online 303. Tak hanya nama pejabat Polri, beberapa nama warga sipil yang berperan sebagai bandar dan juga seorang yang terkenal dengan nama Crazy Rich Surabaya.
Keterangannya, si Crazy Rich Surabaya berperan di konsorsium Surabaya sebagai kasir lalu mencuci uang setoran, menjalin kerjasama dengan bandar judi online Filipina dan melakukan setor dana kepada Propam Surabaya yang seterusnya diteruskan hingga sampai pada Sambo.
Sebuah akun twitter @opposite090192 menyebarkan 4 gambar grafik Kaisar Sambo yang sudah disukai 8.395 dan dicuit ulang sebanyak 3.900 kali. Gambar tersebut beredar lengkap dengan nomor HP para pejabat Polri dan sipil yang terlibat.
Pengamat Politik Rocky Gerung bereaksi melihat edaran grafik tersebut.
"Orang langsung percaya karena tidak ada keterangan yang bisa dipercaya, akhirnya muncul gambar, kekaisaran dan sebagainya," kata Rocky Gerung yang dikutip dari tayangan yang berjudul "Serem Beredar Grafik Lengkap Kekaisaran Dunia Gelap Ferdy Sambo' , Kamis 18 Agustus 2022.
"Itu bahayanya ketika sebuah keterangan resmi sudah tidak dipercaya lagi maka publik akan mempercaya sesuatu yang tidak resmi," tambahnya.
Menurut Rocky Gerung, munculnya keterangan grafik karena ketidak percayaan publik sehingga banyak spekulasi yang menuntut sebuah klarifikasi.
"Publik menshare itu untuk mempercepat proses mitigasi kekacauan di Polri sendiri. Nah kita tunggu jenderal Sigit mengklarifikasi ini apa.Kalau dia tidak diterangkan, hiruk pikuk lagi," tuturnya.
Rocky beranggapan bahwa grafik dunia gelap Ferdy Sambo ini harus diklarifikasi Kapolri.
"Kapolri harus datang untuk menerangkan isu di publik itu harus benar atau salah, setengah benar atau setengah salah. Apalagi ada seolah-olah Kapolri lemah sehingga harus diganti. Beri kesempatan kapolri menerangkan itu," tuturnya.
Seperti diketahui, kasus tewasnya Brigadir J atau Brigadir Yosua di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022 lalu menjadi gaduh.
Pasalnya, kematian yang janggal itu melibatkan seorang Ferdy Sambo, pejabat Polri yang disebut-sebut sebagai Kapolri Bayangan dalam tubuh Polri.
Perlawanan Keluarga Brigadir J yang tidak terima dengan skenario Ferdy Sambo (Dugaan pelecehan dan mati karena baku tembak dengan Bharada E) terbuka pada media mengupas kejanggalan kematian Brigadir J.
Pada skenario tersebut Sambo kalah, Bharada E mengakui kebenaran bahwa tidak ada baku tembak dan korban dibunuh atas perintah Sambo.
Dan belakangan motif skenario Ferdy Sambo diketahui bohong belaka, Sambo bersama Brigadir RR, Bharada E dan sopir KM dijadikan tersangka namun Polri enggan menyebut detil motif pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat.
Mahfud MD mengatakan motifnya hanya untuk dikonsumsi orang dewasa tidak boleh didengar anak kecil.
Alhasil, publik berspekulasi motif apa yang mendalangi seorang Jenderal bintang 2 nekat habisi nyawa seorang Brigadir di rumah dinasnya sendiri.
Spekulasi akhirnya muncul dari motif selingkuhan, orang ketiga, LGBT hingga bisnis haram Sambo pun liar tersebar.
Sumber: disway