WANHEARTNEWS.COM - Kamaruddin Simanjuntak, kuasa Hukum Keluarga Brigadir J tengah menjadi sorotan.
Selain terus berbicara lantang untuk mengungkap kasus yang dihadapi kliennya kini yaitu kasus pembunuhan berencana Brigadir J, banyak hal diungkap pengacara kelahiran Tapanuli Utara ini.
Terbaru, suaranya menggelar saat menyebut ada direktur utama BUMN tengah mempersiapkan dana pencapresan 2024 sebesar Rp 300 Triliun.
Pengakuannya tersebut untuk memperingatkan publik tidak sembarangan atau berhati-hati dalam memilih capres pada 2024 mendatang.
Dikarenakan ada capres yang bakal didanai dari uang sebesar Rp 300 Triliun tersebut.
"Ada seorang mempersiapkan dana untuk capres 2024. Supaya kalian hati-hati memilih capres. Dalam rangka mempersiapkan capres ini. seorang Dirut BUMN mengelola 300 Triliun," ungkap Kamaruddin Simanjuntak.
Pernyataan menggelegar Kamaruddin Simanjuntak itu diunggah melalui kanal Youtube Realita TV, dengan judul "Kamaruddin Simanjuntak : Rebut Polri Dari Tangan Mafia!", Rabu 24 Agustus 2022.
Tampak saat menyampaikan informasi itu, Kamaruddin Simanjuntak hadir menjadi nara sumber bersama Irma Hutabarat, aktivis yang mendampingi keluarga Brigadir J selama ini.
Dalam pernyataan Kamaruddin Simanjuntak melalui kanal media sosial itu, dengan menyebut Dirut BUMN yang dimaksud, dirinya mengaku suka blak-blakan dan tak suka menggunakan inisial.
"Namanya PT XAXXXX (Kamarudin menyebut sebuah nama BUMN). Saya buka saja. Saya orang yang gak suka pakai inisial-inisial," ujar Kamaruddin.
Masih dikatakan Kamaruddin, dirut BUMN itu dalam perjalanannya memacari banyak wanita.
“Dalam rangka mempersiapkan capres ini, seorang dirut BUMN mengelola Rp 300 triliun, disuruh atau atas inisiatif sendiri, memacari berbagai wanita,” beber Kamaruddin.
Para wanita, sambung pengacara yang pernah menangani Muhamad Kece itu, ditempatkan di apartemen dan ada yang menempati apartemen bintang 7.
“Wanita-wanita ini ditaruh di apartemen, salah satunya di XXXXX Jakarta Barat, Selapajang (Kota Tangerang). Itu bintang 7 itu,” katanya.
Lebih lanjut Kamaruddin mengungkapkan, para wanita atau istri simpanan itu diberikan uang untuk investasi. Nah, dari investasi ini dirut BUMN dan teman wanitanya mendapatkan cashback.
Cashback yang dimaksud kamaruddin yaitu sebuah hadiah uang tunai yang diberikan oleh suatu perusahaan setelah seseorang melakukan pembelian barang atau jasa di perusahaan tersebut.
“Wanita-wanita ini dititipi uang dengan cara uang Rp 300 triliun ini diinvestasikan, lalu ada cash back,” katanya.
“Cashback ini diinvestasikan sama perempuan-perempuan ini, yang tidak dinikahi secara resmi. Hanya secara gaib dinikahinya,” terang Kamaruddin menambahkan.
“Ajaibnya, wanita-wanita ini bisa transaksi Rp 200 juta per hari. Entah uang dari mana,” imbuh mantan pengacara kasus Hambalang ini.
Bahkan Kamaruddin menyebut nama istri dirut BUMN tersebut berinisial RI.
Terkait permasalahan itu, Kamaruddin mengaku sudah mengadukannya kepada presiden, wakil presiden, para pembantu presiden, hingga DPR RI. Namun tak satu pun yang merespon.
“Saya surati presiden, diam. Saya surati wakil presiden, diam. Saya surati Komisi VI, diam. Saya surati menteri keuangan, diam. Saya surati Menpan RB, diam. Saya surati meneg BUMN, diam,” kata Kamaruddin.
Ia juga menyurat ke BUMN tempat seorang dirut itu berkantor, tetapi juga tak ada respon.
"Saya sudah saya surati semua, semua diam, maka saya beritahukan kepada pemegang saham biar kalian tahu,” kata Kamaruddin.
Sumber: disway