Hal itu ia ungkapkan melalui akun twitternya, Kamis, (11/8/2022).
Ia mengaku terperdaya dengan tampan Jokowi selama ini. Namun sejak 2019, dia menyebut dirinya mulai banyak mengkritisi.
“‘Hah, milih dia sampai dua kali? Goblok amat sih, Doktif?‘, Ya saya akui saya goblok. Terpedaya tampang ndeso. Makanya saya super kritis sejak 2019,” tulisnya.
Dia mengaku salah dan berdosa dengan keikutsertaannya dalam mengkampanyekan Jokowi.
“‘Dosa lho, Doktif, menjerumuskan kita semua dlm kesengsaraan’, Saya siap salah. Saya siap menanggung dosa. Sudah ya puas ya,” pungkasnya.
Dokter Tifa juga mengunggah postingannya yang memperlihatkan bahwa setiap pilihannya pasti selalu menang.
Misalnya pada tahun 2004 dan 2009 dukungannya yakni SBY juga berhasil menang dalam pemilu.
Kemudian tahun 2014 dan 2019 ia memilih Jokowi dam juga berhasil menang. Hanya saja dia mengaku menyesal memilih Jokowi.
Sementara untuk pemilu 2024 mendatang, dia optimis dukungannya juga akan menang.
“Ini bukan soal dukung-mendukung. Ini soal keterampilannya memprediksi,” tandasnya.
Sumber: fajar.co.id