WANHEARTNEWS.COM - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto membahas soal sindiran tiga kali kekalahannya pada kontestasi pemilihan presiden (pilpres). Menurutnya sebagai pejuang tidak ada istilah kalah dan kekalahan hanya diartikan di dalam hati jika menerima sebagai sebuah kekalahan.
“Ada yang bertanya, mungkin nyindir-nyindir, sudah sekian kali kalah kok mau maju lagi? Mungkin mereka tidak mengerti arti pejuang,” ujarnya dalam pidato saat Rapimnas di Bogor, Jumat, 12 Agustus 2022.
Prabowo mengungkapkan selama dirinya bernapas, maka akan terus berjuang untuk rakyat. Dia juga mengambil contoh dari kisah heroik para pejuang terdahulu yang rela berkorban.
Penggalan kisah yang dia sebutkan seperti pengalaman Soekarno dan tokoh lain yang pernah dipenjara dan diasingkan, serta Panglima Sudirman yang sedang sakit namun tetap berjuang meski ditandu. Tetapi mereka masih tetap eksis walau terjatuh dan tetap mencoba bangkit.
“Kita akan ikuti jejak-jejak pendiri-pendiri bangsa ini,” katanya di hadapan seluruh kader.
Bagi Prabowo, bangkit ketika jatuh mesti disikapi dengan optimis untuk terus berjuang. Penting baginya untuk tidak akan pernah menyerah.
“Kita bangkit dengan senyum, kita bangkit dengan gembira. Kita bangkit dengan optimis, kita bangkit untuk berjuang terus. Kita tidak akan di dalam hati kita pernah mengakui bahwa kita kalah,” tuturnya.
Menuju penghujung pidatonya, Prabowo menyatakan kesiapannya kembali maju pada Pilpres 2024. Keputusannya ini adalah yang ketiga kali untuk merebut kursi RI 1 sejak Pemilu 2014 dan 2019 bersaing dengan Joko Widodo.
“Dengan ini saya menyatakan bahwa dengan penuh rasa tanggung jawab, saya menerima permohonan saudara untuk dicalonkan sebagai calon Presiden Republik Indonesia,” ujarnya.
Prabowo tercatat pernah tiga kali mengalami kekalahan pada Pilpres. Pertama, pada 2009, dia menjadi calon wakil presiden mendampingi Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Pasangan ini kalah oleh petahana Susilo Bambang Yudhoyono yang didampingi oleh Boediono.
Lima tahun berselang, Prabowo menjadi calon presiden berpasangan dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa. Pasangan ini kalah dari pasangan Jokowi-Jusuf Kalla. Terakhir, pada 2019, pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno mengalami kekalahan dari pasangan Jokowi dan Ma'ruf Amin.
Pada Pilpres 2024, Prabowo Subianto disebut-sebut akan berpasangan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar. Kedua partai dikabarkan akan mengumumkan secara resmi koalisi mereka pada hari ini, Sabtu, 13 Agustus 2022. Meskipun demikian, Muhaimin juga berambisi menjadi calon presiden karena sudah melakukan deklarasi pada pekan lalu.
Sumber: tempo