WANHEARTNEWS.COM - Pengacara Brigadir Yosua, Johnson Panjaitan mengomentari adegan pelukan antara Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi saat rekonstruksi di rumah pribadi Sambo, Jalan Saguling, Jakarta Selatan.
Dia menyindir bahwa pelukan antara Sambo dan istrinya tersebut mirip adegan film telenovela.
"Adegan berpelukan itu kayak telenovela keluarga sejahtera calon pemimpin atau Kapolri masa depan," ujar Johnson dalam acara Catatan Demokrasi TVOne, Selasa (30/8/2022) malam.
Johnson menyindir lebih senang melihat adegan pelukan Sambo dan Putri Candrawathi ketimbang adegan lainnya dalam rekonstruksi tadi pagi hingga sore.
"Saya lebih senang yang berpelukan itu loh. Karena itu adegan ulang pelukan teletubbies juga kan. Jadi, 340 (Pasal pembunuhan berencana yang menjerat Sambo dan istrinya) itu maksudnya apa? happy suami-istri walaupun tersangka," ungkapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, adegan pelukan tersebut bukalah upaya saling menguatkan antara Sambo dan Bu Putri. Tetapi, itu hanyalah sandiwara yang dimanipulasi.
Sebelumnya Ferdy Sambo sepontan memeluk istrinya, Bu Putri saat memeragakan sebuah adegan yang terjadi di rumah pribadi mereka di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan. Sambo dan Istrinya tampak duduk di salah satu ruangan. Keduanya duduk di satu sofa.
Di momen itu, Ferdy Sambo mengenakan baju bertuliskan ‘Tahanan Bareskrim’ dengan kedua tangan diikat tali ties. Sedangkan istri Ferdy Sambo itu mengenakan kemeja putih dengan sebuah karton di dada bertuliskan ‘Tersangka Putri Candrawati’.
Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi kemudian membocorkan makna adegan itu. Dia mengatakan, itu bukan bagian reka ulang peristiwa pembunuhan Brigadir J. Ferdy Sambo melakukan itu secara spontan hanya untuk sekedar melepas rindu kepada istri tercinta.
“Hanya sekadar melepas rindu,” kata Andi Rian Djajadi kepada wartawan Selasa (30/8/2022).
Sumber: populis