WANHEARTNEWS.COM - Peran Satuan Tugas Khusus atau Satgasus Merah Putih jadi sorotan publik. Satgasus yang telah dibubarkan Polri ini dikaitkan dengan judi 303.
Peran Satgasus Merah Putih dan judi 303 jarang terdengar sebelum Irjen Ferdy Sambo ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan Brigadir Joshua Hutabarat.
Setelah Ferdy Sambo tersangka, barulah Satgasus menjadi perbincangan ramai. Sebab, ketuanya adalah Ferdy Sambo.
Ferdy Sambo disebut membangun kekutan dan jaringan melalui Satgasus. Karena itulah, jenderal bintang dua itu dijuluki Kaisar Sambo.
Menko Polhukam, Mahfud MD menyebut kelompok Sambo sangat berkuasa di Mabes Polri.
“Tak bisa dipungkiri ada kelompok Sambo sendiri. Ini yang seperti menjadi kerajaan Polri sendiri di dalamnya. Seperti sub Mabes yang sangat berkuasa,” ujar Mahfud saat jadi tamu podcast Akbar Faisal.
Sambo menjadi Sekretaris Satgasus saat Tito Karnavian menjadi Kapolri.
Ia kemudian menjadi Ketua Satgasus pada zaman Kapolri Idham Aziz hingga era Kapolri Listyo Sigit Prabowo.
“Jadi, melihat peran dia di Satgasus yaitu seorang yang super body. Bayangkan, sekali sekretaris, tiga kali ketua Satgassus,” ucap Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso saat jadi tamu podcast Hazairin Sitepu, Graha Pena Bogor, Jumat malam (19/8).
Menurut Sugeng, kekuasaan Ferdy Sambo bisa dilihat dari perannya di Satgasus yang sangat besar.
“Dari Satgasus kita bisa mem-profiling Sambo seberapa berkuasanya dia,” ucapnya.
5 Kasus ‘Mewah’ yang Ditangani Satgasus
Sugeng Teguh Santoso mengatakan Satgassus dibentuk untuk menangani kasus-kasus penyelidikan dan penyidikan yang menjadi atensi atau perhatian pimpinan.
“Bahasanya atensi pimpinan. Peyelidikan dan penyidikan tindak pidana apa? Ada lima undang undang yang menjadi kewenangan Satgasus. Psikotropika, narkotika, TPPU (tindak pidana pencucian uang), korupsi dan ITE,” jelas Sugeng.
Pengacara senior yang dijuluki ‘Sang Pembela’ ini menyebut ada korelasi antara kasus yang ditangani Satgasus dengan judi 303 dan TPPU.
“Judi ini ada di kombinasi di ITE dan TPPU. Kan judi online menggunakan sarana internet. Jadi, perjudian menggunakan sarana internet diatur di ITE. Kemudian transaksi uangnya ditracing melalui TPPU. Jadi itu berkolerasi,” jelas Sugeng.
Selain judi dan TPPU, Satgasus juga menangani kasus narkoba. Satgasus diduga mendapatkan aliran dana dari tiga kasus ‘mewah’ itu.
“Itu kan analisis, kemudian narkoba juga, transaksi narkoba internasional melalui internet dan juga transaksinya melalui perbankan,” kata Sugeng.
Sugeng mempertanyakan mengapa hanya kasus ‘mewah’ yang ditangani Satgasus.
“Ini lima bidang ini adalah bidang yang mewah, mengapa tidak diberikan penugasan misalnya untuk UUD PKS, Pemberantasan Kekerasan Seksual. Itu kan kering,” jelasnya.
“Ini menurut saya di sini memang tahu atau tidak tahu, sengaja atau tidak sengaja, ini sepertinya menjadi sumber uang,” tambah Sugeng.
Temuan Uang Rp900 Miliar di Rumah Ferdy Sambo
Soal adanya isu penemuan uang Rp900 miliar di rumah Ferdy Sambo, Sugeng mengaku belum mendapatkan bukti.
Meskipun begitu, kata Sugeng, Polri tidak membantah dan juga tidak mengiyakan.
“Ini kan tidak dikonfirmasi oleh Mabes Polri. Tapi juga tidak ditolak. Tidak diiyakan, tapi juga tidak ditolak,” katanya.
Oleh karena itu, lanjut Sugeng, IPW mendesak diadakannya public expose (pemaparan ke publik) dengan menghadirkan tersangka kasus pembunuhan Brigadir Joshua Hutabarat dan barang bukti.
Public expose itu sebagai bentuk keberhasilan Timsus dalam menangani kasus pembunuhan Brigadir Joshua.
Menurut Sugeng, public expose sebaiknya dilakukan sebelum berkas perkara dilimpahkan ke Kejaksaan.
“Sebelum dilimpahkan, harus public expose nih untuk mengetahui, memastikan itu ada enggak duit Rp900 miliar. Kalau ada ini, dahsyat,” ucapnya.
“Serem nih kalau Rp900 miliar ditracing. Rp900 miliar kan ditemukan, katakanlah. Ini pake katakanlah ya. Akumulasinya selama berapa tahun berapa?,” tandas Sugeng Teguh Santoso. [pojoksatu]