WANHEARTNEWS.COM - Kontrak pembelian nikel produsen mobil listrik AS, Tesla kepada dua pemasok asal China yang beroperasi di Morowali, Sulawesi Tengah dipertanyakan.
Dalam kontrak tersebut, Tesla disebutkan membayar 5 miliar dolar AS atau setara Rp 74 triliun untuk mendapatkan nikel yang diambil dari tanah Indonesia.
"Perusahaan China membangun pabrik, tapi juga menjual bahan baku nikel itu kepada Tesla. Lalu yang Indonesia dapat apa?" kata President of Nusantara Foundation, Imam Shamsi Ali dikutip dari akun Twitternya, Kamis (11/8).
Adapun dua pemasok asal China tersebut adalah Zhejiang Huayou Cobalt Co dan CNGR Advanced Material Co. Kedua perusahaan ini telah mendirikan pabrik di Morowali dan sudah mengoperasikannya.
Kontrak kerja sama Tesla ini juga sebelumnya disampaikan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Kontrak berlaku selama lima tahun dan nikel tersebut akan digunakan untuk memproduksi baterai lithium.
Sumber: RMOL