WANHEARTNEWS.COM - Ribuan orang yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) akan menggeruduk Istana Negara menolak kenaikan harga BBM pada Senin (12/9).
Ketua Umum (Ketum) Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-Ulama), Ustaz Yusuf Martak mengatakan, pada Aksi Bela Rakyat (Akbar) nanti, diperkirakan akan hadir sekitar seribu orang.
"Insyaallah sekitar 1.000 lebih kali ya," ujar Ustaz Yusuf kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat petang (9/9).
Sementara itu, Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi 1209, Ustaz Verry Kustanto mengatakan, Front Persaudaraan Islam (FPI), GNPF-Ulama, Persaudaraan Alumni (PA) 212 dan puluhan ormas lainnya yang tergabung dalam GNPR akan menggelar Aksi Bela Rakyat (Akbar) di depan Istana Negara pada Senin siang (12/9).
"Tempatnya kami mengajukan untuk di depan Istana Negara. Namun memang kalau kondisinya tidak diberikan, kami akan diberikan di sekitar Patung Kuda," ujar Verry kepada wartawan.
Verry menjelaskan, dalam aksi ini, pihaknya sudah mengirimkan surat pemberitahuan kepada pihak kepolisian dan sudah diterima.
Arahan dari pihak Kepolisian kata Verry, di antaranya tidak boleh membawa anak kecil, dan menyiapkan pengamanan sendiri selain pengamanan dari aparat Kepolisian untuk menghindari penyusup.
"Targetnya tetap kita ingin mendekati Istana Negara supaya Pak Jokowi langsung mendengar pernyataan yang kita bawa," kata Verry.
Dalam Aksi Bela Rakyat ini kata Verry, terdapat tiga tuntutan, yakni turunkan harga BBM, turunkan harga-harga kebutuhan, dan tegakkan supermasi hukum.
Dalam acara ini, turut hadir Ketua Dewan Tanfidzi FPI, Habib Muhammad Alatas yang juga merupakan menantu dari Habib Rizieq Shihab (HRS); Sekretaris Jenderal (Sekjen) Syarikat Islam (SI), Ferry Juliantono, dan berbagai pimpinan ormas lainnya.
Sumber: RMOL