WANHEARTNEWS.COM - Data pribadi milik Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dibocorkan oleh akun bernama Bjorka di forum online Breached.to. Data yang bobol adalah nomor ponsel, nomor induk kependudukan (NIK), nomor kartu keluarga (KK), alamat rumah, agama, nama orang tua, hingga ID vaksin.
Berdasarkan informasi yang tertera dalam situs itu, peretas mengungkap Luhut belum menerima vaksin dosis ketiga atau vaksin booster. Kabar itu ditampik Juru Bicara Kementerian Kemenko Marves, Jodi Mahardi.
“Pak Menko sudah (vaksin) booster kok. Ada sertifkat vaksin ketiganya tertanggal 8 Januari 2022,” ujar dia melalui pesan pendek pada Senin sore, 12 Agustus 2022.
Namun, Jodi enggan menanggapi bocornya data pribadi bosnya yang merembes ke publik. Dia tidak membalas pertanyaan Tempo ihwal bocornya data pribadi Luhut yang disebarkan oleh Bjorka.
Data Luhut bocor pada Senin, 12 September 2022. Sebelumnya, Bjorka mempublikasikan data pribadi milik Menteri Komunikasi dan Infomatika Johnny G. Plate.
Bjorka juga mengklaim telah mengantongi 679.180 dokumen berukuran 40 MB dalam kondisi terkompres dan 189 belum dikompres. Beberapa contoh dokumen yang dibocorkan ikut dipublikasikan oleh Bjorka dalam situs Breached.to.
Peretasan dan penyebaran data tersebut diduga dilakukan tepat saat Johnny berulang tahun ke-66 pada Sabtu, 10 September 2022. Dikutip melalui akun Twitter @darktracer_int, informasi yang diduga milik Sekretaris Jenderal Partai NasDem itu menampilkan nama panjang Johnny beserta gelar sarjana yang dimilikinya, yaitu S.E. Bjorka juga memberi keterangan foto tersebut dengan tulisan “Happy birthday”.
Tempo sudah mengkonfirmasi soal peretasan data oleh Bjorka ini kepada Johnny, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan, serta Humas Kantor Staf Presiden Yudha Setiawan. Namun hingga berita ini diunggah, pesan pendek yang dikirimkan tersebut belum dibalas.
Sebelumnya, Bjorka membocorkan 1,3 miliar data registrasi SIM card yang di dalamnya terdapat data seperti NIK, nomor telepon, operator telekomunikasi dan tanggal pendaftaran. Data tersebut tersimpan sebanyak 87 GB dan disebutkan berasal dari Kementerian Kominfo.
Kemudian dilanjutkan dengan membocorkan 105 juta data penduduk Indonesia yang diduga berasal dari Komisi Pemilihan Umum atau KPU, karena ada informasi tempat pemungutan suara (TPS). Yang terbaru, akun itu juga mengaku membocorkan ribuan dokumen surat menyurat dari BIN yang ditujukan pada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Data tersebut adalah dokumen pada periode 2019-2021. "Termasuk kumpulan surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara yang diberi label rahasia," tulis akun Bjorka dalam situs tersebut.
Sumber: tempo