WANHEARTNEWS.COM - Cara untuk mengerek elektabilitas seorang calon bisa dilakukan dengan beragam. Tidak melulu harus meniru apa yang dilakukan Presiden Joko Widodo karena belum tentu duplikasi tersebut cocok dan akan berefek sama.
Begitu kira-kira kritik Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto atas langkah Ketua DPR RI Puan Maharani yang terekam cemberut saat membagi-bagikan kaos ke masyarakat.
Menurutnya, jika berpatokan pada survei CSIS yang mengungkap bahwa masyarakat menginginkan pemimpin dapat bekerja efektif, memiliki manajerial yang kuat, visioner, dan antikorupsi, maka seharusnya Puan Maharani memaksimalkan peran dari kursi yang diduduki saat ini untuk mencerminkan diri sebagai sosok pemimpin tersebut.
Puan Maharani harus bisa menjadi penyambung lidah rakyat yang baik dan bisa memastikan kebijakan yang diambil pemerintah tidak semakin membenani hajat hidup rakyat banyak.
"Mestinya tidak sulit untuk mengerek kekuatan elektabilitasnya, ketimbang meniru cara-cara lempar-melempar kaos atau pun sembako," ujar Satyo kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (29/9).
Bagi Satyo, cara-cara Puan Maharani melempar kaos seperti Jokowi bukan hanya tidak efektif, tapi juga tidak menghargai masyarakat yang membutuhkan pertolongan yang konkret.
"Cara-cara seperti itu bukan hanya tidak memberikan nilai lebih sebagai pemimpin, tapi juga tidak menghargai masyarakat yang membutuhkan pertolongan konkret dari para pembuat kebijakan," pungkasnya.
Sumber: RMOL